Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menanti Perbaikan Layanan Rekam Biometrik Jemaah Haji dan Umrah

15 Maret 2019   08:00 Diperbarui: 15 Maret 2019   12:52 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Agama ketika memberikan penjelasan berbagai kegiatan di lingkungan kerjanya. Foto | Kompas.com

Pada tahun sebelumnya proses ini dilakukan saat jamaah tiba di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Arab Saudi. Pada tahun ini untuk pertama kalinya dilakukan di Indonesia. Hal itu dimaksudkan untuk mempermudah imigrasi di Arab dan faktor kelelahan karena mengantre.

Suasana layanan. Foto | Dokpri
Suasana layanan. Foto | Dokpri
Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama Nizar Ali menyebut bahwa proses perekaman biometrik adalah tahapan pertama sebelum nanti jemaah melanjutkan proses pre-clearance (verifikasi akhir) yang tahun ini baru diberlakukan uji coba di tiga embarkasi, yaitu: Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG), Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS), dan Embarkasi Surabaya (SUB).

Khusus dari ketiga embarkasi tersebut, jamaah akan melakukan proses verifikasi akhir (pre clearence) berupa perekaman satu sidik jari dan stempel paspor di Bandara Cengkareng dan Surabaya.

Kenapa hanya di Cengkareng, ia menjelaskan adanya keterbatasan waktu dan negosiasi yang baru mencapai sepakat pada akhir bulan puasa. Kedua adanya keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki Direktorat Jenderal Imigrasi Arab Saudi.

**

Lantas, mengapa rekam biometrik ditolak?

Sederhana sih alasannya, yaitu, jemaah umrah mengalami kesulitan lantaran kantor VFS-Tasheel baru ada di beberapa titik, seperti Aceh, Medan, Jakarta, Semarang, Makassar dan lain-lain.

Sebelumnya, asosiasi pengusaha travel umroh bersama puluhan masyarakat, melakukan aksi damai ke Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sumut, di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Rabu (3/10). Intinya, mereka menolak kebijakan pemerintah Arab Saudi, yang menerapkan visa biometrik melalui VFS-Tasheel.

Seperti penulis saksikan, pagi hari sebelum Cipinang Indah Mall dibuka, jamaah umrah sudah datang ke kantor Tasheel. Mereka disambut ramah petugas di depan pintu dan selanjutnya masuk ke ruang untuk mengambil foto biometrik dan sidik jari.

Unjuk rasa rekam biometrik. Foto | Tirto
Unjuk rasa rekam biometrik. Foto | Tirto
Rekam biomterik ini dilakukan jauh sebelum mereka berangkat umrah. Bahkan seperti penulis, umrahnya dilakukan saat Ramadhan nanti.

Nah, di dalam ruangan, petugas menanyai nama penulis dan tanggal lahir. Padahal di dalam paspor yang diserahkan sudah tertera. Lantas, petugas sambil melakukan perekaman, lembaran paspor dimasukan ke dalam mesin print.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun