Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sumpah Pocong dan Masjid Sumpah

27 Februari 2019   22:23 Diperbarui: 27 Februari 2019   22:42 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Sumpah di Cilegon, Banten. Foto | Dokpri

Soal sumpah dan saling menyumpah sudah sering terdengar di negeri ini. Akhir-akhir ini mengemuka sebutan sumpah pocong yang diangkat oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto.

Sejatinya sebutan sumpah ini sudah sering didengar masyarakat. Jadi, bukan sebutan baru lagi. Tapi lantaran yang menyebut itu seorang menteri, maka sebagian orang jadi terkaget. Ada apa pak menteri mau berumpah pocong.

Ia menyebut sumpah pocong lantaran dituduh sebagai bagian dari kerusuhan 1998 silam.  

Bolah jadi hal itu disampaikan dalam suasana "sewot", jengkel atau marah. Sumpah itu disampaikan sebagai tantangan kepada calon presiden nomor 02, Prabowo Subianto, dan mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, Mayor Jenderal Purnawirawan Kivlan Zen terkait tuduhan dirinya dalang peristiwa kerusuhan 1998.

Bagi orang awam, sumpah ini sudah sering pula dipraktikan meski dari sisi Agama Islam tidak ada rujukannya. Kendati begitu, Wiranto menyebut berani untuk sumpah pocong karena disebut menjadi bagian dari kerusuhan itu.  Dengan sumpah itu diharapkan bisa diketahui siapa sebenarnya dalang kerusuhan, sebut Wiranto dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 27 Februari 2019.

Menanggapi tantangan itu, Kivlan menyarankan agar diselesaikan melalui debat di layar televisi. 

"Kalau mau dia pakai itu untuk mengungkap sejarah kejadian 1998, mari saya ajak debat di depan TV seluruh rakyat Indonesia melihat debat saya sama Wiranto," kata Kivlan ketika dihubungi, Rabu (27/2/2019).

Kivlan juga menyebut bahwa jika Wiranto ingin bersumpah, ya sumpah demi Allah, itu sumpah prajurit. Alasannya, "Sumpah pocong itu tidak ada terminologi hukum di Indonesia. Jadi kalau Wiranto pakai sumpah pocong, Wiranto sumpah setan. Pocong tuh kan setan toh? Masa sumpah pocong saya dibawa sumpah pocong, mana mau saya. Tapi sumpah saya, demi Allah," sambung Kivlan.

**

Tentu saja kata sumpah pocong yang disampaikan Wiranto tidak ujung-ujug hadir begitu saja. Punya latarbelakang tersendiri, bagi Wiranto dan dari orang-orang yang terlibat dalam peristiwa itu. Untuk menggali peristiwa itu, tentu membutuhkan waktu dan para ahli hukum dan pemangku yang terlibat di bidang militer. Sampai kini memang publik masih bertanya-tanya tentang duduk perkara kerusuhan 1998.

Namun pendapat Kivlan Zen tentang sumpah pocong yang disebut Wiranto itu patut dihindari. Sebab, dari sisi agama pendapat Kivlan mengandung kebenaran. Dasarnya, dalam Islam soal sumpah yang satu ini termasuk perbuatan syirik. Bersumpah dengan nama selain Allah. (Maghfirah, Bimbingan Islam untuk Hidup Muslim).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun