Bang Dullah tergolong paling siap mendengarkan debat perdana Pilpres kubu 01 Joko Widodo -- Ma'ruf Amin versus 02 Prabowo Subianto - Â Sandiaga S Uno. Mengapa dia paling siap? Alasannya sederhana sekali.
Usai shalat magrib berjamaah di masjid, ia buru-buru datang ke kediaman penulis. Meski masih mengenakan kain sarung, ia mengambil posisi duduk di lantai ruang serba guna menghadap layar kaca. Ia tampil seperti pemilik rumah memindahkan saluran televisi dan mencari stasiun tv siaran langsung debat Pilpres 2019.
"Bang, kalo ada kopi dan kacang garing tambah asyik nih nonton penggede berdebat?" ucap Dullah kepada penulis yang tengah berada di belakang, dekat dapur.
Kalau sudah begini, penulis paham bahwa dia minta dibuatkan secangkir kopi dengan pasangannya kacang. Karena tak ada kacang, cukup pisang goreng  hangat dari warung sebelah disuguhkan kepadanya.
Dullah nampak gembira melihat permintaannya dipenuhi meski tidak seluruhnya. Dan, cepat matanya beralih ke layar kaca. Serius. Sepertinya ia ingin melahap benda yang dipandangnya.
Dul, saya memanggilnya sehari-hari, adalah pekerja kuli panggul di Pasar Induk Kramat Jati. Ia tinggal tak jauh dari kediaman penulis dan sering bertandang kala penulis memesan buah dari pasar buah-buahan terbesar di kawasan Jakarta itu.
Ada rekan seprofesi si Dul yang juga sering berkunjung. Bisa jadi jika ada momen penting, seperti perhelatan pertandingan sepakbola dunia ikut nimbrung di rumah. Ace, namanya.
Dan, betul saja, kala pembukaan debat dimulai, Bang Ace sudah nongol di depan pintu dengan didahului ucapan salam. Ia duduk di sisi kanan Bang Dul yang sesekali menyeruput kopi seolah memberi isyarat agar Bang Ace juga dibuatkan secangkir kopi. Ya, sebagai tuan rumah yang baik, kopi pun segera disuguhkan kepadanya.
"Gue dah baca koran. Tiga koran gue borong tadi siang. Isinya, debat Pilpres seru," kata Dul kepada Ace dengan tetap matanya tak lepas ke layar kaca.
**
Dul makin yakin, pasangan calon atau paslon Pilpres 01 memenangkan debat. Dasarnya, Jokowi berani  menyerang Prabowo dengan mengangkat kasus berita bohong atau hoax Ratna Sarumpaet. Meski Jokowi tak menyebut nama, publik pasti tahu siapa yang dimaksud operasi plastik.