Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Tepi Sungai Temerloh, Teringat Negeri Sendiri

23 Desember 2018   08:40 Diperbarui: 23 Desember 2018   12:32 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski begitu, posisi Jokowi bisa saja disodok. Tapi tak bakal menembus dari angka yang kini didapat, Jokowi dipandang unggul di atas 60 persen dibanding Prabowo. Kalaupun Prabowo ubah strategi untuk menang, angkanya tidak tinggi sebab sudah terlambat mengejar terlebih lagi kerjanya dalam kampanye menjelekan lawan dengan kebencian.

Ah, sudahlah Pak Nasution jangan jelekan kandidat Pilpres kami kamu sudah jadi warga Malaysia, jadilah orang baik di negeri jiran dan kerja dengan baik agar bisa menyejahterakan anak dan isteri, pintaku.

Ia tak mau berhenti berceloteh, malah seolah mamaksa untuk bicara banyak. Katanya status warga tak mengubah rasa cinta akan negeri Indonesia.

Indonesia di mata warga Malaysia sesungguhnya disegani, kala korpusi sering menjadi pembicaraan hangat di media massa rasa hormat menjadi berkurang sebab korupsi menghalangi upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat.

"Saya sudah 40 tahun di Pahang. Paham betul pertarungan politik di Tanah Air," ia menjelaskan.

Agar pembicaraan Bang Nasution itu tidak makin melebar, penulis mengalihkan ke pembicaraan soal kebersehihan sungai Temerloh. Mengapa bisa seindah itu?

Mudah saja, katanya, pemerintah Malaysia banyak uang, bangun infrastruktur jalan dan jembatan. Termasuk pengaturan pengelolaan personil sungainya dengan membuat aturan tegas dilarang membuang sampah ke sungai. Rumah dilarang keras hadir di tepi sungai.

Menjaga sungai bersih itu tak susah. Ketahuan pelaku kotori sungai, tangkap dan denda.

Nah, karena sungai itu indah, kami pun berfoto bersama isteri.  Ya, ingat-ingat masa mudalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun