Selain itu, dewasa ini untuk mendirikan media online seenaknya. Di sisi lain, Dewan Pers pun prihatin masih ada di kalangan awak media terlalu percaya dengan informasi media sosial. Kita pun tahu bahwa Jurnalis itu harus mengedepankan asas chek and rechek. Cover both side.
Pers harus membawa pencerahan mengingat kini tak bisa berharap pencerahan itu datang dari politisi. Saat ini sudah waktunya Kantor Berita Antara tampil ke depan sebagai media penyampaian informasi yang akurat, Â dan dapat menjadi acuan. Â
Para jurnalis Antara kini memasuki babak baru. Para jurnalisnya dituntut  kaya gagasan, informasi dan bernilai tambah.  Antara harus menjadi pembawa peringatan dini (early warning) dan berpihak kepada kebenaran,  mampu membangun dengan percaya diri.
Satu hal lagi yang patut dipegang, Kantor Berita Antara harus mendukung demokrasi. Sebab, kebebasan pers harus terekam, termasuk kebebasan berekspresi. Harus disadari, keterbukaan itu tidak turun dari langit. Karena itu tidak patut lagi ada ucapan berita bernilai dilarang dimuat dan berita pesanan tanpa kualitas dipaksakan untuk dimuat.
Sejak dulu pers terus menerus menyuarakan kebebasan menyatakan pendapat.  Sudah kenyang pers mengalami  peristiwa pemberedelan,  zaman old saat Belanda menjajah, di era Orde Lama, Orde Baru hingga ada pemaksaan pemberedelan dicabut dengan syarat permintaan maaf dari jajaran manajemen suratkabar.
Selamat HUT Kantor Berita Antara ke-81.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H