Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Suara Hati di Tanah Suci

30 November 2018   22:09 Diperbarui: 30 November 2018   22:32 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mina dalam kemasan romantis. Foto | Pixabay

Banyak kasus di pengadilan yang melibatkan kejahatan orang asing, tak pernah keluar sebagai pemenangnya dari orang luar. Wanita membela diri karena diperkosa, malah sang wanita TKI dihukum pancung.  

Isteriku tercinta. Di mana pun orang "lemah" kerap dijumpai kalah. Kalah karena kemiskinan. Kalah karena kekuasaan. Kalah karena kedudukan. Kalah karena kekuatan lain seperti kecantikan dan kegantengan.

Namun, yakinlah bahwa Allah itu tidak tidur. Allah yang maha tahu dan pengasih, maha perkasa dan gagah tak bisa dipaksa dan maha berkehendak. Semua peristiwa orang "lemah" kalah di pengadilan merupakan peristiwa biasa. Tapi, di mata Allah, hal itu tidak luar biasa.

Untuk ini, atas nama cintaku, kujalani puasa sunnah hari Kamis dan mungkin seterusnya sampai Senin -- jika Allah beri kemampuan -- agar yang keadilan tetap berpihak kepada yang benar.

Isteriku tercinta. Kumau semua ini dapat diiringi doa. Doa ibumu yang kutatap ketika memintamu sebagai istri di kediaman. Juga ibuku yang tanpa kuminta sering membacakan fatiha.

Aku tiba-tiba ingin dekat dengan ibumu. Aku, hari ini merasakan itu. Jika Allah mengizinkan, sepulangku dari tugas, aku ingin bermalam di kediamannya.  

Aku cinta kau bukan karena nafsu. Semua diawali dengan doa, meminta kepada Allah. Karena itu, jangan halangi buah pikiran ini mengalir bagai air untuk memberi kesejukan kepadamu.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun