Nasi putih satu nampan berisi semur daging, buncis, kacang, kentang yang diberi cabai dan srondeng. Biasanya satu nampan dihidangkan untuk empat orang. Menu ini lebih dikenal dengan nama nasi berkat dengan alat pembungkusnya berupa daun jati. Konon, istilah berkat artinya yang ngembrek atau diangkat.
Dulu, peringatan Maulid Nabi SAW di Jakarta terasa meriah. Ketika kiai datang, para pemuda Betawi dengan dipimpin tokoh masyarakat menyambutnya dengan alunan musik rebana, lalu diantarkan masuk ke rumah singgah yang telah disiapkan.Â
Setelah sang kiai cukup istirahatnya, musik rebana kembali dipukul bersaut-sautan sebagai pertanda bahwa kiai itu telah siap menuju ke masjid, tempat dilangsungkannya peringatan Maulid Nabi SAW.
Makan bersama saat Maulid Nabi Muhammad SAW di masjid masih dijumpai di beberapa daerah Indonesia. Di sebagian etnis Melayu, seperti Pontianak hingga Batam masih bertahan. Juga di Pulau Jawa dan Sulawesi, Sumatera mulai dari Lampung hingga Aceh. Suatu kebiasaan yang baik dan patut dilestarikan.
Catatan: Sumber bacaan satu dan dua
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H