"Jalan-jalan lah sesekali di sini," kata seorang wartawan.
Nah, kalau sudah ada terlihat seorang wartawan senior di gedung itu maka wartawan baru harus hati-hati. Pasang mata, telinga dan indra keenam. Kalau si senior sudah masuk ke ruang tertentu, maka kita harus ngeloyor, cepat mengejarnya untuk ikut wawancara bersama. Kalau tidak, ya bisa kecolongan berita.
Kecolongan informasi berarti "malapetaka" bagi wartawan saat itu. Sebab, ketika media cetak beredar esok harinya dan media massa sendiri tidak terbit beritanya, maka potensi diri terkena hukuman dari pimpinan sangat besar. Setidaknya, hukuman tertulis dari pimpinan bisa cepat sampai ke tangan wartawan bersangkutan.
Betul bahwa kehadiran Tabloid BOLA berawal dari animo masyarkat akan bacaan olahraga di Harian Komas. Lantas, pada era 1970 hingga 1980-an, rubrik olahraga satu halaman di harian itu terasa tidak cukup. Manajemen Kompas mencetuskan gagasan media olahraga.
Ignatius Sunito dan Sumohadi Marsis, yang saat itu bekerja sebagai wartawan Kompas bagian olahraga, menjadi pelaksana pembuatan Tabliot Bola atas gagasan Pemimpin Umum Kompas, Jakob Oetama. Lantas, tabloid itu diterbitkan sebagai sisipan Kompas. Â
Pada 3 Maret 1984, Tabloid BOLA terbit untuk pertama kali. Edisi pertamanya  setebal 16 halaman, mulai 9 Maret 1984. Selanjutnya, tabloid itu terbit setiap Jumat dengan sisipan Kompas.
Pada tanggal 17 Oktober 2018, manajemen Tabloid BOLA mengumumkan akan menghentikan penerbitannya di akhir Oktober 2018.
Lantas, bagi kita, apa hikmah semua ini.Â
Bagi saya, kala masih muda dan menjadi reporter olahraga, awak media dari Tabloid ini menjadi kompetiter terbaik dalam liputan berita. Sering sekali saya tatkala menjadi reporter olahraga di Kantor Berita Antara dimarahi pimpinan. Sebab, pada tulisan tidak disertai latarbelakang yang lengkap. Berbeda dengan Tabloid BOLA.
Untuk mencari kelengkapan berita, saya tak ragu merogoh kocek lebih dalam. Khususnya di cabang olahraga sepakbola. Lama-kelamaan, diri semakin senang dengan liputan bola. Maka, jadilah saya si "gibol" dan sering meliput pertandingan di berbagai tempat, di dalam negeri dan luar negeri.