Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Rangi, Kue Tradisional yang Dilupakan Orang Betawi

24 September 2018   10:23 Diperbarui: 24 September 2018   21:20 1642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masukan adonan kue ke dalam cetakan. Foto | Dokpri

"Dalam sehari, saya harus mengeluarkan penghasilan Rp10 ribu," ia membuka ceritanya.

Ada 25 pedagang kue rangi di kawasan Grogol. Semua ngontrak dalam satu rumah tiga lantai di kawasan Kampung Duri, kawasan perdagangan Roxy Mas, dekat rel KA. Kontrakan rumah dibayar secara bergotong royong. Semua pedagang mengeluarkan Rp10 ribu per hari, sehingga ketika jatuh tempo uang kontrakan sudah kumpul.

Kue rangi diserahkan kepada pembeli. Foto | Dokpri
Kue rangi diserahkan kepada pembeli. Foto | Dokpri
Murah, sih, kalau dibayar per hari sebesar itu. Karena itu, pedagang harus berdisiplin menyisihkan uang kontrakan. Jika dibayar sebulan sekali, ya tentu saja uangnya besar.

"Lagi pula, kita tiap bulan harus mengirim uang ke kampung. Uang dititip dengan teman yang pulang secara bergantian sebulan sekali," ia menjelaskan.

Prospek berdagang kue Rangi, menurut penulis, ke depan makin suram. Selain pedagangnya semakin langka, juga animo warga Betawi mengonsumsi kue tersebut berkurang. Berbeda dengan kerak telor yang popularitasnya sudah terlalu "beken" untuk kawasan wisata di Monas dan PRJ Kemayoran.

Selain itu, pembinaan terhadap pedagang ini pun tidak ada. Pemda DKI Jakarta juga belum pernah menyertakan pedagang ini untuk tampil berdagang di kawasan wisata Ancol, Jakarta Utara, misalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun