Sibuk membenahi infrastruktur sebagai pendukung Asian Games di Jakarta (18.08.18) mendatang, Indonesia tidak boleh miskin prestasi dan target 10 besar bagi tuan rumah adalah suatu keharusan.
Pertanyaannya, cabang olaraga mana saja yang diharapkan dapat mendulang medali emas? Hingga kini kita belum tahu, namun penulis meyakini para pemangku kepentingan terkait sudah memetakan hal ini. Menetapkan target sebagai 10 besar tentu sudah melalui perhitungan matang.
Malu dong, jika tuan rumah berada pada urutan terbawah pada raihan perolehan medali. Namun bolehlah kita berandai-andai, cabang olahraga mana saja yang memiliki potensi besar menghasilkan medali emas.
Indonesia pernah menduduki posisi empat besar di Asian Games Seoul dan itu pun sempat dipermalukan tuan rumah Korea Selatan dengan gol menyolok. Tak perlulah disebut.
Beranjak dari realitas itu, tentu untuk Asian Games di Jakarta ini, tuan rumah sangat mengandalkan perolehan medali dari nomor per orangan. Misalnya, tinju, karate, pencak silat dan olahraga bela diri lainnya. Termasuk panahan, renang dan atletik. Dari cabang olaraga beregu, yang berpotensi meraih medali emas adalah bulutangkis. Dan itu pun akan menghadapi tantangan berat dari Tiongkok, Korea Selatan dan Jepang.
Untuk cabang bulutangkis, diperkirakan akan menyedot perhatian publik lebih besar. Ini bukan berarti mengecilkan cabang olahraga lainnya, seperti sepakbola. Hanya saja, peluangnya di atas kertas fifty fifty. Keinginannya sih tetap besar, dapat jadi juara jika di atas lapangan hijau dijumpai mukjizat. Mengapa? Ya, karena bola itu bundar.
Meski Indonesia tidak boleh miskin prestasi, sebagai tuan rumah tentu sangat berharap penyelenggaraan Asian Games juga berlangsung sukses, termasuk di dalamnya sukses merenovasi sejumlah venues. Dan, jika dilihat di lapangan, renovasi venues untuk sejumlah cabang olahraga sungguh menggembirakan.
Sementara itu, Pemda DKI Jakarta sendiri terus melakukan pembenahan agar para atlet dari beberapa negara Asia dapat nyaman berada di Jakarta selama pesta olahraga akbar itu berlangsung.Â
Pembenahan jembatan penyeberangan orang (JPO) di Bundaran Hotel Indnesia (HI) pekerjaannya dikebut meski sedikit mengganggu kenyamanan para pengguna kendaraan di ruas jalan MH Thamrin.