Sebelum difoto, teman-teman sudah sibuk. Padahal juru foto belum siap. Ada yang memanfaatkan momentum tersebut dengan menjepret diri sendiri, bersama rekan hingga kelompok keseluruhan. Padahal, saat itu, juru foto tengah menata peserta agar tampil keren dalam suasana kehidupan masyarakat Yogyakarta.
![Hehehe masih ingat ketahanan pangan ibu2 ini. Foto | Dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/07/23/20180721-150837-5b55fd036ddcae3cad6ec3d3.jpg?t=o&v=555)
![Hehehe ternyata penulis cocok jadi dalang eui. Foto | Dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/07/23/20180721-151234-5b55fae8bde57504b868bca7.jpg?t=o&v=555)
Eh dasar ibu-ibu dan bapak-bapak saat bertemu dengan teman dalam kelompok, seperti anak kecil yang sulit diatur. Beruntung juru foto dari rumah foto terlihat sabar. Apa lagi mulut peserta saling melontarkan kata-kata, sahut menyahut yang membuat suasana di tempat tersebut jadi riuh gembira.
Rumah foto Yogyakarta ini memang hebat. Dari sisi kreatif sudah mampu memberikan inspirasi kepada anak bangsa betapa besar kultur Jawa yang dari sudut peradaban Indonesia telah memberi kontribusi bagi penyatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
![Wanita berwajah Jawa, betulkah? Foto | Dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/07/23/20180721-150925-5b55fedbcaf7db7e2314fdc5.jpg?t=o&v=555)
![Pak tua yang belum tua ini tengah mendengarkan radio tua. foto | Dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/07/23/20180721-145000-5b55febcd1962e07894adc74.jpg?t=o&v=555)
Jika konsep di rumah foto dapat ditularkan, tidak mustahil akan menanamkan sikap toleransi antarsesama anak bangsa. Ayo kita ke rumah foto lagi, yu'?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI