Terpenting, food photographer harus memperhatikan perkembangan terakhir dari sebuah produk makanan dan budaya setempat. Ingat, produk jurnalistik itu tidak selalu berada di layar televisi atau media cetak, tetapi terpenting karya itu telah memberi kontribusi untuk menambah keyakinan publik akan cita rasa yang dihadirkan.
Eloknya, dalam praktek, Â food photographer dalam bekerja dapat didampingi seorang food stylist. Mengapa? Ya, karena seorang juru foto ini ternyata mengakui lebih susah daripada memotret seorang foto model. Seorang foto model bisa diatur, sedangkan food photographer seperti Ruby harus menata menu sendiri sehingga makanan atau hidangan tampak menggiurkan.
Kini, jagat jurnalistik - seiring perkembangan zaman - telah diperkaya para food photoghrapher seperti yang ditampilkan  Fellexandro Ruby pada acara Taste of Macao di NUSA Indonesian Gastronomy Restoran, beberapa hari lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H