Judul di atas tidak bermaksud mengada-ada mencari sensasi. Juga tidak bermaksud merendahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) - yang dulu dikenal sebagai Pegawai Negeri sipil alias PNS - bahwa uang pensiunan yang diterimanya demikian rendah sehingga merasa sedih seorang diri ketika menyaksikan informasi tersaji di smartphone.
Ke depan, ASN dapat dipastikan tidak lagi buta menggunakan smartphone. Kalaupun ada yang masih gegap teknologi alias gatek, akan terdorong menggunakan teknologi zaman 'now' itu. Paling tidak, untuk pensiunan 'old' dapat bertanya mengoperasikan smartphone kepada ahlinya.
Teknologi informasi kini sudah demikian pesat. Bisa jadi pula, akibat dari dampak dari hal tersebut, pensiunan ASN bisa berbangga diri ketika mendapat informasi adanya tunjangan kenaikan pensiun dari pemerintah. Nah, namanya pensiunan dan tidak kerja kemudian mendapat rejeki bagai 'durian runtuh', bisa jadi pensiunan bersangkutan tertawa seorang diri ketika membuka informasi tersaji di smartphone.
Jadi, ASN jaman 'now' diprediksi sudah memiliki smartphone. Termasuk juga mahir cara mengoperasikannya. Kalau ASN sekarang masih 'gatek' juga, tidak punya akun dan belum paham menggunakan e-mail misalnya, segeralah dengan kesadaran diri sendiri untuk segera belajar kepada anak dan cucu. Atau, paling tidak, kepada rekan terdekat. Jika tidak, tentu akan menyulitkan diri sendiri ketika menerima uang pensiunan yang menjadi haknya.
Tidak perlu malu belajar menggunakan smartphone kepada orang lebih muda. Apa lagi pensiunan yang masuk generasi 'old' alias jadul terlahir di jaman 'kuda gigit besi'.
Ya, bisalah. Namanya juga kemajuan teknologi. Kemajuannya pesat bagai air bah yang datang dari dataran tinggi. Jika tidak diantisipasi, bisa dimaklumi, orang bersangkutan 'tergilas' dengan kemajuan zaman.
Persiapan penyuguhan informasi uang pensiunan melalui gawai kini tengah dipersiapkan oleh pemerintah. Dalam hal ini PT Taspen selaku pemangku kepentingan pengelolaan dana pensiun ASN tengah melakukan persiapan. Tapi ini tidak dilakukan secara 'gembar-gembor'. Pokoknya, ketika ASN yang baru memasuki masa pensiun, yang bersangkutan dimintai data secara komprehensif.
Bagaimana persiapan yang dilakukan itu oleh PT Taspen itu?
Begini. Bila seorang pensiunan datang antre untuk mengklaim dana pensiun, yang bersangkutan setelah mendapat nomor antrean, lalu seluruh berkas diperiksa dan diproses. Jika berkas lengkap tentu saja pelayanan semakin cepat.
Berkas yang dimaksud harus sesuai dengan surat yang dikirim PT Taspen ke domisili ASN yang akan memasuki pensiun. Surat itu dikenal sebagai Surat Permintaan Pembayaran Pensiun Pertama (SP4A)/Pensiun Janda/Duda Pertama (SP4B) atas nama yang bersangkutan.
Di surat itu dijelaskan persyaratan (berkas) yang harus dilengkapi, yaitu:
1. Surat Keterangan Penghasilan Pembayaran (SKPP) Gaji dari KPPN atau Pemda
2. Asli Skep Pensiun (diperlihatkan jika datang, apabila dikirim hanya foto copy saja)
3. Foto copy KTP
4. Pasfoto yang bersangkutan 3 x 4 = 2 lembar
5. Pasfoto isteri/suami 3 x 4 = 1 lembar
6. Surat Keterangan Kuliah (apabila anak berusia 21 tahun ke atas)
7. Foto Copy Rekening Tabungan (Bank yang ber_PKS dengan PT Taspen)
8. Foto Copy NPWP
9. Foto Copy NIP suami/isteri apabila ASN (PNS), khusus untuk pensiunan janda/duda.
Khusus untuk pensiunan janda/duda
1. Form SPTB ditandatangani dan dilegalisir Lurah/Kepala Desa
2. Form Kejandaan dilegalisir Lurah/Kepala Desa
3. Foto Copy Kartu Pensiun/Karip almarhum
Penting diingat, hindari calo dalam pengurusan pensiunan. Calo akan merepotkan diri anda. Mengapa? Ya, karena ketika mengurus, pihak manajemen PT Taspen melakukan perekaman data diri anda. Jadi, dalam keadaan demikian, calo tak mungkin mewakili diri anda.
Perekaman data diri dilakukan secara komprehensif. Lagi-lagi pertanyaannya, mengapa? Nah, ini yang seru. Anda akan difoto, iris mata anda akan direkam. Termasuk suara, tinggi dan rendahnya bicara direkam dengan apik. Tak ketinggalan sidik jari anda direkam pula.
Perekaman iris mata demikian penting. Sebab, menyangkut jumlah besaran cahaya yang memasuki mata anda. Iris adalah bagian dari mata yang berwarna dan bertanggung jawab untuk mengendalikan jumlah cahaya yang masuk ke mata. Â Di tengah-tengah iris adalah pembukaan putaran yang dikenal sebagai pupil.
Sama pentingnya dengan perekaman suara. Dalam hal ini penulis menyaksikan, ketika para pensiunan diwawancarai, difoto dan suaranya direkam dengan menyebut angka-angka yang tertera di atas meja. Anda dipandu ketika menyebut angka yang tertera di situ. Dengan demikian data  biometrik diri yang berkaitan kepentingan pelayanan bagi pensiun terekam dengan apik.
Pelayanan PT Taspen memang terasa makin prima. Ini patut diapresiasi. Lihat, untuk parkir saja di teket ditulis gratis. Biasanya, di kantor lain, tak ada gratis seperti itu. Kalau tak bayar, petugas tidak cepat-cepat mencari tempat parkir.
Mengenai data yang sudah direkam dan kemudian dioleh manajemen PT Taspen, rencananya akan diintegrasikan dengan penggunaan smartphone milik para pensiunan. Lalu, kapan data diri anda itu dapat diintegrasikan dengan penggunaan smartphone?
Entahlah. Tapi, yang jelas, sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, PT Taspen ingin lebih cepat-cepat hal itu dapat direaliasikan. Sekarang ini nampaknya pekerjaan data diri para pensiun masih dilakukan secara bertahap.
Sabar, ya! PT Taspen nampaknya ingin membuat kejutan dalam pelayanannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H