Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Hati Menyuarakan Dengki dan Korupsi

14 November 2017   22:04 Diperbarui: 14 November 2017   22:12 1988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KH. Ahmad Mustofa Bisri atau lebih sering dipanggil dengan Gus Mus mengingatkan tentang penyakit takabur, dengki dan pikiran keruh. Foto | filegrob.blogspot.com

Tidak akan bermakna kesalehan sosial, ritual ibadah shalat, puasa, sedekah hingga pergi haji apabila penyakit dengki masih bersemayam di hati. Jadi, menurut kata hati, upayakan memerdekakan diri dari penyakit dengki sangat penting. 

Karena begitu pentingnya membersihkan hati dari penyakit dengki ini, bagi umat Muslim sudah diingatkan 14 abad silam oleh Nabi Muhammad SAW, bahwa "Jauhilah oleh kalian sifat dengki. Karena dengki itu memakan kebaikan bagaikan api unggun menghanguskan kayu bakar." (HR. Abu Daud).  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun