"Saya ingin semuanya tepat waktu. Ini sebagai bentuk kesanggupan kita sebagai tuan rumah," tegas Presiden ketika itu.
Jokowi berharap semua pihak yang berkaitan dengan persiapan Asian Games ke-18 ini bisa saling berkoordinasi dengan baik satu sama lain. Menurutnya, segala perkembangan dan masalah di lapangan harus rutin diinformasikan satu sama lain agar bisa ditangani dengan cepat.
Tadak kalah pentingnya, Presiden juga berpesan agar Indonesia tak sekedar hanya menjadi tuan rumah penyelenggaraan perhelatan olahraga bergengsi ini, tapi juga memanfaat Asian Games 2018 menjadi ajang promosi pariwisata secara besar-besaran di dunia internasional.
"Saya minta peluang ini ditangkap sebaik-baiknya, diintegrasikan dengan promosi untuk negara, untuk kunjungan destinasi wisata yang sudah beberapa tempat yang kita siapkan," pinta Presiden.
***
Mendapat mandat (Inpres No. 2/2016), Kementerian PUPR pun bergegas. Menteri Basuki Hadimuljono, selaku pimpinan utama PUPR  menugaskan  Direktorat Jenderal Cipta Karya menangani pembangunan 12 venue olahraga, training facilities, penataan kawasan GBK Senayan Jakarta. Sementara itu, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan bertugas menyediakan tempat  untuk tinggal para atlet; wisma Kemayoran (Jakarta) dan Jakabaring (Palembang).
Untuk venue, Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp2,8 triliun rupiah yang dilaksanakan melalui mekanisme pendanaan tahun jamak (multiyears) dan terbagi dalam 2 tahun anggaran kegiatan yaitu Tahun Anggaran 2016 dan Tahun Anggaran 2017. Dari 12 venue olahraga di kawasan olahraga GBK Jakarta, terdapat 3 venue yang telah selesai pembangunannya, yaitu lapangan panahan, lapangan hoki, dan lapangan sepak bola A/B/C.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mendorong percepatan penyelesaian penataan kawasan GBK, rampung tahun 2017.
"Saya optimis seluruh pekerjaan di kawasan GBK akan selesai secara paralel dan siap digunakan untuk test event pada Februari 2018, " tutur Basuki.
Direktur Jenderal Cipta Karya, Sri Hartoyo pun berjibaku mengejar target pembangunan yang sesuai standar teknis yang ditetapkan oleh Olympic Council of Asia (OCA). Ada sejumlah venue yang harus disiapkan; renovasi stadion utama GBK, pembangunan training facility GBK, Renovasi stadion renang (aquatic), renovasi istana Olahraga (Istora), renovasi stadion tenis indoor dan tenis outdoor center court, Renovasi stadion madya, gedung basket, lapangan baseball dan softball.
Selain itu juga penataan kawasan GBK zona 1 dan zona 2. Dalam perjalanan, di bulan Maret 2017, PUPR mendapat empat tambahan tugas; yaitu pembangunan venue jetski dan layar di Ancol, serta elevated parking dan cofftea atau hutan kota di Kompleks GBK. Keempat pekerjaan tambahan ini membutuhkan dana sekitar Rp 250 miliar.