Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Penyakit Jantung Urutan Pertama Penyebab Jemaah Haji Wafat

7 September 2017   22:29 Diperbarui: 7 September 2017   22:48 2364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyakit Jantung Masih Jadi Urutan Pertama Penyebab Jemaah Haji Wafat

Anggota jermaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci Arab Saudi kebanyakan menderita penyakit jantung (170 orang) hingga pasca Arafah-Muzdalifah-Mina (Armina) pada musim haji 1438 H ini.

Kemudian diikuti oleh penyakit saluran pernafasan, hipertensi, dan penyakit lainnya.

Sementara hingga Kamis (7/9/2017) ini yang wafat bertambah menjadi 314 orang, sebanyak 196 di antaranya pria adan 118 wanita. Kebanyakan yang wafat berusia lanjut, 51 - 60 tahun dengan jumlah 52 orang.

Catatan dari Siskohat Kesehatan Haji. Foto | Sumber Siskohat Haji per 7 September 2017
Catatan dari Siskohat Kesehatan Haji. Foto | Sumber Siskohat Haji per 7 September 2017
Jika melihat data Siskohat Kesehatan Haji, kebanyakan mereka itu wafat di pemondokan (133 orang) disusul wafat di Rumah Sakit Arab Saudi (129 orang). Banyaknya anggota jemaah haji yang wafat di pemondokan kemungkinan besar disebabkan faktor kelelahan. Bisa jadi mereka itu memforsir tenaga untuk kegiaan ibadah fisik berlebihan, seperti umrah berkali-kali.

Di rubrik ini, penulis beberapa hari lalu mengungkap bahwa anggota jemaah haji yang wafat pada 2014 sebanyak 297 orang. Tahun-tahun sebelumnya tercatat pada 2013 sebanyak 236 orang, pada 2012 sebanyak 428 orang. Jumlah total jemaah haji yang meninggal pada tahun lalu (2016) mencapai 390 orang. 

Petugas kesehatan di tengah kesibukan saat safari wukuf. Foto | Dokumen Pribadi.
Petugas kesehatan di tengah kesibukan saat safari wukuf. Foto | Dokumen Pribadi.
Angka itu, jauh lebih kecil jika dibandingkan pada 2015. Pada 2015 jumlah jemaah haji yang meninggal dunia sebanyak 590 orang. Jadi, pasca wukuf, jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat berkurang. Apa lagi jika melihat kuota Indonesia - kembali normal - 221 ribu orang tentu untuk beberapa hari ke depan jemaah tetap terjaga kesehatannya. Kita harapkan anggota jemaah haji Indonesia yang wafat berkurang.

Kendati begitu, jika melihat jemaah yang wafat kebanyakan di pemondokan bisa jadi disebabkan lambatnya penanganan tenaga kesehatan  di tengah padatnya kota Mekkah. Mobilisasi tenaga kesehatan jadi terhambat, terlebih lagi tenaga kesehatan masih dirasaskan kurang seiring kembalinya kuota haji Indonesia kepada posisi normal.

Tim kesehatan haji patut diberi apresiasi dalam menekan angka wafat jemaah haji. Foto | Dokumen Pribadi.
Tim kesehatan haji patut diberi apresiasi dalam menekan angka wafat jemaah haji. Foto | Dokumen Pribadi.
Kini jemaah haji Indonesia untuk pemberangkatan gelombang pertama memasuki fase kembali ke Tanah Air. Sedangkan pemberangkatan gelombang kedua tengah menyelesaikan ibadah arbain di Madinah. Kita harapkan jemaah haji Indonesia tetap prima kesehatannya dan kembali menjadi haji mabrur. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun