Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jemaah Haji yang Wafat Bertambah Lagi

2 September 2017   15:13 Diperbarui: 2 September 2017   15:52 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas kesehatan dr. Ramon lebih awal memasuki Arafah untuk memantau jemaah haji. Foto | Dokumen Pribadi.

Jemaah Haji Wafat Bertambah

Jumlah jemaah haji yang wafat di Saudi Arabia pada musim haji 1438 H/2017 M kini meningkat dan tercatat sebanyak 191 orang pada hari ke-37. Dari pantauan Siskohat Kesehatan Haji, anggota jemaah yang wafat di Arafah sebanyak 14 orang, Mina (20), Madinah (36).

Jumlah Jemaah wafat di Mekkah masih yang terbanyak 119 orang. Kebanyakan jemaah haji wafat di pemondokan sebanyak 78 orang, disusul di Rumah Sakit Arab Saudi (78) dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (22).

Jika dilihat dari sisi jenis kelamin, jemaah wanita yang wafat sebanyak 74 orang dan pria 117 orang. Kebanyakan mereka berusaia di atas 60 tahun sebanyak 145 orang, lantas berusia 51 - 60 tahun sebanyak 32 orang dan usia 41 - 50 orang sebanyak 13 orang.

Petugas kesehatan dr. Ramon lebih awal memasuki Arafah untuk memantau jemaah haji. Foto | Dokumen Pribadi.
Petugas kesehatan dr. Ramon lebih awal memasuki Arafah untuk memantau jemaah haji. Foto | Dokumen Pribadi.
Jemaah dari berbagai negara kini bersiap melakukan jjamroh. Foto | Dokumen Pribadi.
Jemaah dari berbagai negara kini bersiap melakukan jjamroh. Foto | Dokumen Pribadi.
Kita berharap jemaah haji yang wafat tidak meningkat terus. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi berharap jemaah dapat menjaga kesehatan di tengah iklim yang panas di negara bersangkutan.

Untuk itulah Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengimbau jemaah haji Indonesia, khususnya yang lanjut usia (lansia) dan memiliki risiko tinggi (risti) agar tidak memaksakan diri untuk melakukan jumrah.

Ada baiknya, bagi Jemaah beresiko tinggi itu dapat mewakilkan kepada Jemaah lain yang memang sehat dan kuat. Memang dari sisi jarak, medan jamarat dengan suasana banyaknya Jemaah dari negara lain, kini terasa berat.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun