Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengajian Trisakti Mengaktualisasikan Pesan Idul Adha

22 Agustus 2017   21:21 Diperbarui: 23 Agustus 2017   08:43 1694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bantuan berupa mukena dan Alquran diserahkan kepada pengurus Masjid Al Hijrah. Foto | Dokumen Pribadi

Hai Ibrahim, sembelihlah kibas ini sebagai ganti anakmu Ismail itu, makanlah dagingnya, jadikanlah hari ini hari raya bagimu berdua, dan sedekahkanlah sebahagian dari dagingnya untuk fakir miskin sebagai korban. Darah tertumpah di atas batu membasahi bumi, bukan darah Ismail, tetapi darah seekor kibas yang gemuk dan sehat. Begitulah caranya Allah menebus korban Ismail dan korban Ibrahim.

Bantuan berupa mukena dan Alquran diserahkan kepada pengurus Masjid Al Hijrah. Foto | Dokumen Pribadi
Bantuan berupa mukena dan Alquran diserahkan kepada pengurus Masjid Al Hijrah. Foto | Dokumen Pribadi
Berdoa, usai memberikan bantuan di masjid. Foto | Dokumen Pribadi.
Berdoa, usai memberikan bantuan di masjid. Foto | Dokumen Pribadi.
Dari penjelasan itu, ada beberapa hikmah yang dapat dipetik dari Idul Kurban. Yaitu, Nabi Ibrahim a.s. diutus Allah sebagai rasul-Nya ditengah masyarakat yang kufur musyrik kepada Tuhan.

Ayah Nabi Ibrahim bernama Azar, seorang pemahat patung berhala sebagai sesembahnya, sedangkan Nabi Ibrahim sangat menentangnya (membencinya) berhala itu. Nabi Ibrahim a,s berani memusnahkan patung berhala yang menjadi sesembah ayahnya dan kaumnya, sehingga beliau dijatuhkan hukuman mati, yaitu dengan dibakar.

Nabi Ibrahim a.s. dibakar, namun ia tidak terluka sedikitpun ketika ia keluar dari kobaran api yang menyala-nyala, sebab ia dilindungi Allah SWT.

Nabi Ibrahim a.s. mendapatkan ujian yang sangat berat, yakni diperintahkan menyembelih anak kandungnya (Ismail), maka perintah Tuhan dipatuhinya dan karena itu Allah menggantikannya dengan seekor kambing sehingga anaknya selamat.

Nabi Ibrahim a.s. mempunyai dua orang istri yang saleh dan anak keturunannya pun menjadi anak yang saleh pula, bahkan menjadi rasul. Nabi Ibrahim a.s. minta kepada Allah SWT. agar dapat memperlihatkan kepadanya bagaimana Allah menghidupkan kembali makhluk yang telah mati. Permohonan itu bukanlah karena ia kurang percaya kepada Allah, melainkan untuk menambah ketentraman hati dan keyakinannya.

Untuk memperkokoh keimanan dan keyakinan kita terhadap Allah SWT. janganlah segan-segan bertanya dan meminta bimbingan. Walaupun beliau seorang Nabi dan Rasul Allah, Nabi Ibrahim a.s tetap berusaha untuk memperkokoh keimanan dan keyakinan karena keimanan yang kokoh akan menambah ketentraman batin.

Masih banyak hikmah yang dapat dipetik dalam kegiatan wisata religi ini. Tentu jika ditulis tak cukup dalam satu buku tebal. Yang jelas, lakukanlah perintah untuk berkurban. Sebab, di dalamnya sarat muatan berkah yang diridhoi Allah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun