Reshuffle Kabinet, Selagi Semar Masih Tertawa Mengapa Tidak?
Pascalebaran, isu perombakan kabinet atau reshuffle menguat lagi. Â Semar pun tertawa. Dan ia memang tak pernah berhenti dalam berbagai lakon melepaskan tawa. Mulai era yang dikenal Walisongo dengan peran Sunan Kalijaga hingga masa republik ini memasuki Kabinet Kerja.
Sunan Kalijaga atau Sunan Kalijogo adalah seorang tokoh Wali Songo. Ia tergolong dekat dengan umat Muslim di Pulau Jawa. Pengaruhnya luas dalam penyebaran Islam ke dalam tradisi Jawa. Makamnya berada di Kadilangu, Demak.
Kalijaga memanfaatkan kearifan lokal, salah satunya wayang sebagai sarana penyebaran Islam. Tentu saja di dalamnya dimainkan peran tokoh semar. Dan jika dikaitkan dengan kondisi kini, peran tokoh Semar memang tak berubah. Dalam penampilannya, ia selalu menebar senyum dan tawa.
Dan selagi Semar masih tertawa, pemegang hak prerogatif Presiden Joko Widodo tidak perlu khawatir memilih para pembantunya dalam kabinet Kerja.
Loh, kok bisa demikian?
Ya, sebabnya putera-puteri terbaik banyak bertebaran di Bumi Nusantara. Sayangnya, hingga kini Jokowi belum juga menjelaskan secara tegas kapan waktunya perombakan kabinet dilakukan. Cuma, ancer-ancer pascalebaran.
Terkait dengan reshuffle, sikap konsisten presiden diperlihatkan tatkala menjelang perombakan kabinet kerja jilid satu dan dua. Ia pada setiap kesempatan tatkala dimintai penjelasan prihal reshuffle selalu mengemukakan alasan bahwa dirinya tidak berhenti mengevaluasi kinerja para menterinya.
Kalimat dari Presiden yang kini sering melepas senyum dan tawa itu bisa jadi dapat dimaknai sebagai bahwa reshuffle pasti terjadi. Lagi-lagi, kapan pelaksanaannya? Lantas, apa pula kaitan reshuffle dengan Semar tertawa. Ini yang perlu didalami.
Di era digital dan dunia maya sekarang ini, sangat sulit bagi saya yang tak paham tentang dunia pewayangan, mengapa peran punakawan itu dapat mengocak perut penonton dengan banyolannya yang disampaikan sang dalang.Â