Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hanya di Indonesia, Lebaran Menjadi Milik Umat Agama-agama

25 Juni 2017   00:00 Diperbarui: 25 Juni 2017   13:09 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hanya di Indonesia, Lebaran Milik Umat Agama-Agama

Setelah pemerintah lewat Kementerian Agama menetapkan awal 1 Syawal 1438 Hijriyah jatuhpada 25 Juni 2017, serentak beberapa daerah menggelar pawai takbiran pada Sabtu malam, termasuk ratusan jamaah di Masjid Istiqlal, Jakarta.

Jumlah peserta pawai terus berdatangan meski jumlahnya tergolong sedikit. Sebagian dari mereka masuk ke Istiqlal kemudian berwudhu dan melakukan shalat tahiyatul masjid. Setelah itu mereka teruskan dengan ikut bertakbir bersama jamaah yang telah datang terlebih dahulu.

Di berbagai daerah seperti Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) takbiran dimeriahkan sebanyak 1.000 lampion. Takbiran mengambil tema 'Malam Pesona 1.000 Cahaya'dipusatkan di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Istiqlal Bertakbir Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar memukul beduk saat membuka Istiqlal Bertakbir di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (24/6/2017). Kegiatan takbiran tersebut untuk menyambut Idul Fitri 1438 Hijriah yang jatuh pada Minggu (25/6/2017). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Istiqlal Bertakbir Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar memukul beduk saat membuka Istiqlal Bertakbir di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (24/6/2017). Kegiatan takbiran tersebut untuk menyambut Idul Fitri 1438 Hijriah yang jatuh pada Minggu (25/6/2017). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Selain lampion, pawai malam takbiran itu juga dimeriahkan puluhan replika masjid dankaligrafi berbagai ukuran yang dibawa para peserta pawai takbiran.

Hadir pada kesempatan itu, Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi, Wakil Gubernur NTB HMuhammad Amin, Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh, Wakil Wali Kota Mataram H MohanRoliskana, Imam Besar dari Yordania Syekh Ahmad Jalal Abdullah Yahya, danpuluhan ribu warga dari penjuru Kota Mataram.

GubernurZainul Majdi mengatakan takbir itu merupakan perintah Allah SWT dalam Alquran usai umat Islam melaksanakan perintah berpuasa selama bulan suci Ramadan.

Sungguh menarik, di provinsi yang mayoritas nonmuslim, malam takbiran ini mendapat perhatian dari petinggi daerah bersangkutan. Lihat, kehadiran Bupati Manokwari,Papua Barat, Demas Paulus Mandacan. Sang bupati ikut menabuh beduk mengawali takbir keliling di kota peradaban injil tersebut.

Bupati mengatakan, Idul Fitri merupakan momentum untuk saling memaafkan. Saling bersilaturahmi dan berkunjung pada lebaran sudah menjadi budaya di Indonesia termasuk di Manokwari.

Di Bali Sejumlah umat Hindu memainkan gamelan Baleganjur mengiringi umat Muslim yang berkeliling kampung saat Pawai Takbir menyambut Idul Fitri 1438 H di Masjid Al-Muhajirin, Denpasar, Sabtu (24/6/2017). Pawai Takbir keliling kampung tersebut diikuti umat Islam dan Hindu sebagai bentuk kerukunan dan keharmonisan antar umat beragama di wilayah tersebut. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
Di Bali Sejumlah umat Hindu memainkan gamelan Baleganjur mengiringi umat Muslim yang berkeliling kampung saat Pawai Takbir menyambut Idul Fitri 1438 H di Masjid Al-Muhajirin, Denpasar, Sabtu (24/6/2017). Pawai Takbir keliling kampung tersebut diikuti umat Islam dan Hindu sebagai bentuk kerukunan dan keharmonisan antar umat beragama di wilayah tersebut. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
Ia juga mengimbau seluruh penganut agama di daerah tersebut saling menjaga dan mempertahankan sikap toleransi yang sudah terbentuk selama ini.

Saking gembiranya, lantas ia buru-buru menyampaikan terimakasih kepada seluruh unsurForkopimda (Forum Komunikaso Pimpinan Daerah). Manokwati sudah sangat kondusif dan ini harus terus dijaga.

Setelahmemberi sambutan pembukaan malam takbir di Halaman Masjid Jami Merdeka Borarsi Manokwari, bupati pun turut berkeliling mempimpin rombongan peserta malam takbiran.

Untuk mengamankan pawai takbiran itu, Kapolres Manokwari AKBP Chriatian Rony Putra pada kesempatan itu menerjunkan sebanyak 480 personil.

Tidak kalah uniknya, sejumlah tokoh lintas agama turut memeriahkan pawai Bogor Bertakbir yang diselenggarakan Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, bekerja sama dengan Komunitas Bogor Sahabat.

Terlihat Romo Endro beserta Romo lain dari Gereja Katedral Bogor ikut dalam iring-iringan pawai Bogor Bertakbir bersama rombongan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.

Ikut juga tokoh masyarakat Tionghoa dari Vihara Dhanagun, Guntur Santoso   bersama wali kota di Masjid Raya Bogor. Jugaada CEO Agricon keturunan Tionghoa yang mualaf ikut mendampingi rombonganMuspida Kota Bogor bertakbir bersama.

Pawai Bogor Bertakbir mengambil start dari Balai Kota Bogor diikuti 42 tim yangberasal dari wilayah Kota dan Kabupaten Bogor. Rombongan pawai berjalan dari Bali Kota menuju Masjid Raya tempat pengumuman lomba Bogor Bertakbir dibacakan.

Bogor Bertakbir juga diisi dengan kegiatan makan bersama para Muspida, dengan tradisi ngeliwet yang juga diikuti peserta lomba Bogor Bertakbir.

Menyaksikan hadirnya tokoh agama dan masyarakat, termasuk pimpinan daerah nonmuslim padaacara malam takbiran ini, sejatinya merupakan cermin betapa indahnya Indonesia di bawah payung  Bhinneka Tunggal Ika.

Lebaran diTanah Air itu memang sudah lama bukan milik satu umat agama saja. Penganut umat agama-agama sangat menghormati dan menjadikannya sebagai momentum untuk mempererat komunikasi (sulaturahim) antarsesama.

Hari libur nasional (keagamaan) seperti Idul Fitri, termasuk hari besar agama lainnya di negara lain tak dijumpai. Hanya di Indonesia saja ada Presiden dan WakilPresiden ikut perayaan Natal atau hari besar agama lainnya.

Kenyataan ini patut disyukuri. Harmoni kerukunan hidup umat beragama di Indonesia semakin jelas dapat dilihat di daerah-daerah mayoritas Kristen atau sebaliknya. Termasuk beberapa daerah lainnya, seperti Bali yang manyoritas penduduknya menganut agama Hindu. Ke depan, kita berharap, peristiwa intoleransi dan radikalisme makin jauh dari bumi Pertiwi. Semoga Lebaran membawa negeri ini makin sejahtera bagi rakyatnya. Selamat Idul Fitri 1438 H.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun