Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nama Putera Bone ini Disematkan di Masjid Andi Muhammad Ghalib

4 Juni 2017   23:07 Diperbarui: 4 Juni 2017   23:14 1786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama Putera Bone ini Disematkan di Masjid Andi Muhammad Ghalib

Dorongan rasa ingin tahu tentang masjid cantik dan indah yang baru diresmikan beberapa waktu lalu akhirnya dapat mengalahkan kesibukan keseharian. Pekerjaan rutin pada bulan suci Ramadan ini kutinggalkan, seperti mengecek mesin dan membersihkan mobil, membaca buku sejarah Islam dan menulis apa saja yang terasa saat ini aktual.

Kukenakan kain sarung, baju koko ala Cina dan songkok putih. Sengaja songkok putih kukenakan, bukan bermaksud ria diri ini pernah menginjakkan kaki di Tanah Suci beberapa kali, tetapi semata-mata agar tidak dicurigai sebagai orang Cina kesasar masuk masjid.

Maklum, muka dan warna kulitku kata beberapa teman mirip-mirip Ahok, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Padahal sih, Ahok juga punya perhatian dengan rumah-rumah ibadah. Termasuk, ya masjid.

Ah, jadi ngelantur kok bicaranya. Untung saja Pilkada DKI Jakarta sudah lewat. Tapi, yang jelas, hati dapat terobati. Sebab, kedatanganku ke masjid yang mengundang rasa ingin tahu itu terpenuhi. Malah dilayani dengan baik oleh pengurus masjid.

Memang, bagi pemerhati sosial dan politik, jika melintasi Jalan Raya Ceger Jakarta Timur dan kemudian melihat Masjid Andi Muhammad Ghalib, maka bisa saja kemungkinan ingatannya dengan cepat mengaitkan nama masjid itu dengan mantan Jaksa Agung RI (1998-1999).

Tetapi memang tidak salah. Masjid tersebut hadir sebagai wujud bakti anggota keluarga dan anak-anak almarhum Andi Muhammad Ghalib.

shalat sunnah yang terasa nyaman di masjid Andi Muhammad Ghalib (Dokpri)
shalat sunnah yang terasa nyaman di masjid Andi Muhammad Ghalib (Dokpri)
Masjid tersebut berdiri megah dengan mengambil nama Andi Muhammad Ghalib. 

Dulu di kalangan awak media, mantan jaksa ini biasa dipanggil Pak Andi Ghalib. Ia wafat pada 9 Mei 2016 atau di usianya yang ke-69 tahun. Andi Ghalib adalah seorang petinggi di lingkungan militer dengan pangkat Letnan Jenderal TNI (Purn).

Pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, pada 3 Juni 1946 adalah satu di antara beberapa tokoh nasionalis dan sempat menjabat sebagai Duta Besar Luar Biasa dan berkuasa penuh di India untuk RI. Saat itu ia diangkat oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Hadirnya masjid di Jalan Raya Ceger RT 10 RW 02 Kelurahan Ceger, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur itu sesungguhnya atas pesan almarhum sebelum wafat. Masjid ini diresmikan pada 12 Mei 2017 oleh rekanku, Ketua Laznas Mushaf Al Qur’an RI, Dr. H.Mukhlis Hanafi mewakili Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun