Habib juga sering memberi nasihat kepada rekannya yang tengah menghadapi problem hidup. Ketika masih muda dan menjadi montir perbaikan jam tangan, tokonya sering jadi tempat mangkal anak muda dari berbagai etnis-- Arab, Sunda, Jawa hingga dari Ambon pun kumpul di kawasan Cipinang Muara itu.
Tatkala usahanya naik daun, Habib sering menggelar pengajian di rumahnya. Dukungan sang istri mendorongnya lebih bersemangat untuk bisnis tanpa mengabaikan dakwah dan membangun keluarga sakinah, mawadah, dan warohmah. Ia pun makin tajam indranya.
***
Ketika penulis bercerita tentang mimpi Masjid Jami Al-Marzukiyah bocor, Habib minta agar hal itu tidak diceritakan kepada siapa pun. Katanya, dalam waktu dekat ada tokoh besar di Cipinang Muara akan berpulang ke pangkuan Ilahi. Apa yang dikemukakan Habib, senyatanya terjadi. Tokoh besar dari Cipinang Muara, KH Makmun yang juga putra dari KH Marzuki berpulang.
Sekadar catatan, Pesantren Cipinang Besar Muara, pimpinan Syekh Ahmad Marzuki telah melahirkan banyak ulama besar, seperti KH Abdullah Syafi’ie, KH Syaifudin Amsyir, KH Nur Ali serta beberapa Ulama di Jawa dan Sumatera. KH Marzuki adalah guru besar dan tokoh agama Islam di Jakarta yang telah melahirkan anak didik sebagai pejuang. Nama lengkap beliau adalah “Ahmad Marzuki bin Syekh Ahmad al-Mirshad bin Khatib Sa’ad bin Abdul Rahman al-Batawi”.
Ulama terkemuka asal Betawi yang bermazhab Syafi’i dan populer dengan sebutan Guru Marzuki ini lahir dan besar di Batavia (Betawi). Ayahnya, Syekh Ahmad al-Mirshad, merupakan keturunan keempat dari kesultanan Melayu Patani di Thailand Selatan yang berhijrah ke Batavia. Guru Marzuki dilahirkan pada bulan Ramadhan tahun 1293 H/1876 M di Meester Cornelis, Batavia.
***
Kasus tersebut juga dialami seorang perempuan berprofesi dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Solok, Sumatera Barat, Fiera Lovita, yang akhirnya memilih untuk pindah kerja akibat mendapatkan intimidasi dari ormas tertentu. Fiera Lovita dan PMA ini sebelumnya diketahui mengunggah status dan gambar yang dinilai menyinggung organisasi tertentu sehingga menyulut amarah dan mendapatkan intimidasi dari ormas tersebut.
Kasus tersebut mendapat perhatian Presiden Joko Widodo. "Sangat berlawanan dengan asas-asas hukum negara. Jadi, perorangan maupun kelompok-kelompok maupun organisasi apa pun tidak boleh main hakim sendiri, tidak boleh, kata Presiden Jokowi," katanya usai acara Kajian Ramadan 1438 Hijriah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur yang digelar di Universitas Muhammadiyah Malang Dome, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Sabtu.
Apalagi jika persekusi tersebut dilakukan mengatasnamakan penegakan hukum. "Dan siapa pun, baik individu, kelompok maupun organisasi masyarakat dari kelompok mana pun segera hentikan. Hentikan dan semuanya serahkan persoalan itu kepada aparat hukum, kepada kepolisian," pinta Presiden Jokowi.