Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal Ijab Kabul dalam Balutan Adat Sunda Islami

10 Mei 2017   13:07 Diperbarui: 10 Mei 2017   13:26 6805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Boleh jadi ada orang menyebut dan menganggap semua hari sama kedudukannya dengan hari-hari sebelumnya. Demikian juga bulan dan tahun. Tetapi ada para orang tua dahulu, bahkan mungkin saja di beberapa daerah, masih berpegang erat tentang pentingnya menetapkan hari pernikahan.

Dalam Islam dikenal penghulu bulan, yaitu Ramadhan. Dalam sepekan ada penghulu hari, yaitu Jumat. Sepintas, hari atau bulan itu sama saja. Tak ada istimewanya. Tetapi jika ada orang tua mengabaikan tentang kedudukan hari itu, tatkala ia akan menikahkan anaknya tanpa memperhatikan pemilihan hari, mustahil dapat terlaksana. Penetapan hari nikah sudah lazim berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak, yaitu keluarga calon pengantin pria dan wanita.

Dengan memahami pemilihan hari yang baik untuk pernikahan itu, bisa dilihat, mana ada orang tua menikahkan anaknya saat Ramadhan. Peristiwa menikah (dalam Islam) saat Ramadhan tergolong langka, mungkin satu berbanding seribu.

Dalam pernikahan dikenal ijab kabul, yaitu ucapan seperti yang disampaikan Bapak Upri tadi selaku orang tua atau wali mempelai wanita untuk menikahkan putrinya kepada sang calon mempelai pria. Pak Upri lalu melepaskan putrinya untuk dinikahi oleh seorang pria, Irfan Farabi Hayat menerimanya untuk dinikahi. Ijab kabul merupakan ungkapan sepakat antara kedua belah pihak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun