Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Dukung Revitalisasi Kota Tua Jakarta!

16 April 2017   22:24 Diperbarui: 17 April 2017   14:00 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wajah Kota Tua Jakata, tampak asri. Sayang, revitalisasinya belum selesai (Dokpri)

Kota tua dan kafe (Dokpri)
Kota tua dan kafe (Dokpri)
Ojeg sepeda pun masih ada (Dokpri)
Ojeg sepeda pun masih ada (Dokpri)
Bisa saja ke depan kegiatan kesenian dan kebudayaan (Betawi) dihidupkan lagi, sambungnya. Jadi, ditata kembali supaya lebih baik dari sebelumnya.

"Mpok kan tahu, di sini ada Meriam Si Jagur. Orang Betawi pasti tahu meriam itu," ujar Bang Jali penuh semangat.

Lantas, Bang Jali nyerocos. Katanya, kalo Mpok Mumun ke Museum Fatahillah atau Museum Sejarah Jakarta di kawasan itu, ada mitos jika ada orang perempuan pengen punya anak dan menyentuh meriam si Jagur, bakal terkabul keinginannya.

Mpok harus tahu, meriam si Jagur adalah peningalan tentara Portugis untuk mempertahankan wilayahnya di Malaka. Sekitar tahun 1641, meriam tersebut berhasil direbut oleh Belanda dan dibawa ke Batavia.

Masih banyak lagi peninggalan sejarah di kawasan itu. Jadi, lanjut Bang Jali dalam obrolannya, kawasan gedung tua di situ harus dibuat cantik. Nyaman.

"Ini yang aye maksud, revitalisasi," kata Bang Jali.

"Oh, gitu bang," kata Mpok Mumun sambil melangkah ke dalam rumah, meninggalkan Bang Jali dan Kohar yang meneruskan obrolannya.

Tentang revitalisasi Kota Tua Jakarta itu, menurut Bang Jali, sangat penting. Alasannya, jangan sampai Bangsa Indonesia jadi orang pelupa akan sejarah.

"Jasmerah," kata Bang Jali kepada Kohar.

Lukisan di kota tua (Dokpri)
Lukisan di kota tua (Dokpri)
Pesan pelukis di kota tua (Dokpri)
Pesan pelukis di kota tua (Dokpri)
Kohar pun menimpali celoteh tetangganya ini sambil menghisap rokok kesayangannya. Mulutnya terlihat kempot, giginya terlihat kehitam-hitaman, wajahnya terlihat tua dengan kulit keriput seperti orang jarang mandi.

Jali pun terlihat makin bersemangat bercerita masa remaja. Ia ketika itu sering bermain di kawasan kota tua itu. Ketika bicara,ia sempat tersedak karena kopi yang diseruputnya terlalu depat disusul menghisap rokok merek kesayangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun