Karena itu, tidak heran, ketika penulis menyaksikan KH Hasyim berdoa di makam Astana Giribangun, ia mendoakan Pak Harto dan Ibu Tien. Lantas, ia mengeluarkan pernyataan kepada awak media. Katanya, Â setiap pejuang bagi bangsa Indonesia harus dihormati, siapa pun orangnya, dan jika yang bersangkutan sudah wafat, tidak boleh disebut keburukannya.
 Selain pertama menghormati pejuang bagi bangsa, kedua bagi yang wafat, menurut Hasyim, hanya boleh disebut kebaikannya. "Tidak boleh disebut keburukannya," tegas dia.
 Dan lebih penting lagi, katanya, menanamkan kesadaran bagi yang masih hidup bahwa kemudian hari, pada waktunya, akan wafat pula.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H