Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerpen] Ketika Suami Mengemis Doa Isteri Menjelang Wukuf

17 September 2016   22:13 Diperbarui: 17 September 2016   22:43 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jika dikabulkan ya syukur, tak dikabulkan, ya juga syukur. Barangkali Allah belum memberi.  

Kata para ulama, berdoa itu punya adab. Berdoa disertai kesungguhan dan keikhlasan.

Bagi papa, berdoa bagai orang yang tak bisa terbang tapi ingin terbang. Orang tak punya sayap tapi ingin mengangkasa. Orang tak punya kekuatan tapi tiba-tiba punya power. Doa adalah kekuatan mahadahsyat.

Untuk mendapatkana sesuatu dengan meminta kepada Allah, kadang tak bisa melalui pendekatan logika. Orang tak punya sayap mau pergi ke negeri jiran dalam waktu cepat. Toh, tangan Allah maha kuat. Bisa saja, melalui wasilah, yang bersangkutan memiliki uang cukup untuk menggunakan pesawat terbang.

Jadi, untuk mendapatkan sesuatu – apa pun bentuknya – doa menjadi kekuatan luar biasa. Bukan seperti orang yang tengah lalu lalang di suatu ruang yang ketika dimintai berdoa, lalu dijawab, ya nanti saya doain. Ujungnya, akhirulkalam, jangankan baca surat fatiha, jangan-jangan cuma mencibur di belakang.

Sekarang ini, menghadapi wukuf, papa butuh dukungan. Ibarat orang bekerja mengangkat meja, akan lebih baik dilakukan banyak orang. Minimal, dua orang sehingga meja pun mudah digeser ke tempat yang diinginkan.

Ma, papa tak tahu, apakah kalimat-kalimat ini menggurui orang lain atau tidak. Apakah pendapat papa benar atau tidak. Dalam ilmu manajemen, team work penting dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Untuk mendapatkan rahmat Allah SAW tak cukup mengikuti nasihat pernikahan, apa lagi untuk membentuk keluarga sakinah. Perlu kebersaman dan satu kata dan perbuaan.

Tausiah dengan retorika menarik banyak orang kadang banyak diisi celoteh humor untuk memang memuaskan audience, khalayak luas, atau pemirsa agar tak ngantuk. Pokoknya, target orang banyak terhibur  untuk saat itu.

Pembawa tausiah, termasuk motivator, dewasa ini, sudah menjadi lahan komodias bisnis. Sang motivator harus pandai membaca pendapat umum. Jika tak demikian, siapa pun orangnya,  akan ditinggal pengikutnya.

Istriku  yang papa nikai pada 18 September 2010 silam.

Maafkan papa berceloteh terlalu jauh. Bukan bermaksud memberi kuliah kepada orang yang memiliki gelar segudang predikat es. Papa hanya orang pandir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun