Kau memang jahanam, tak pantas hadir di bawah langit biru
Kulihat bulan pada September ini disambut sepi di rumahku
Itu karena mahluk bumi tengah tertuju kepada puncak rakusmu
Kini, seisi jagat nusantara pun mencibirmu
Karena kau tak belajar dari bulan di langit biru
Lagi-lagi September ini mengharu biru korupsi di negeriku
Cibirku tertuju kepada insan pembawa suara tuhan
Kini, aku juga bisa, atas nama tuhanku
Kuminta si wajah rembulan ditahan
Jangkrik, tokek dan kodok malam itu tak bersuara lagi
Karena rasaku rembulan menunjukan anomalinya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!