Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merawat Tanah Pusaka dengan Toleransi

18 Agustus 2016   12:44 Diperbarui: 18 Agustus 2016   19:45 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan para pejabat Kementerian Agama foto bersama dengan pasukan pengibar bendera di Lapangan Banteng, Jakarta, 17 Agustus 2016.

Inilah relevansi dan pentingnya mengenal sejarah. Para penulis kerap mengutip ucapan Bung Karno, Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah atau disingkat "Jasmerah". Hal ini sangat penting ditekankan karena salah satu penyebab merosotnya nasionalisme, moral - yang dalam bahsa agama disebut akhlakul karimah - karena anak negeri ini tidak mengenal sejarah bangsanya sendiri.

Penguatan nasionalisme kini menjadi penting.  Solusi tepat adalah melalui jalur pendidikan (karakter) bagi generasi muda. Mulai jenjang SD hingga perguruan tinggi. Tidak terkecuali, wartawan pun harus terus menerus diingatkan prihal ini. Mengingatkan arti pentingnya nasionalisme wajib diindahkan dalam kehidupan sehari-hari, maka ia harus dirawat bagai pohon agar tetap segar,  dirawat dan disirami secara berkelanjutan.

Toleransi kini menjadi kebutuhan penting untuk kehidupan harmonis. Ke depan, tepat apabila pendidikan multikultural juga dapat direalisasikan untuk mengisi salah satu kebutuhan bagi bangsa ini. Tujuannya, untuk menghilangkan sekat-sekat perbedaan yang ada di kalangan anak didik.

Negara ini lahir dan dilahirkan di atas perbedaan. Perbedaan itu bagai bunga di sebuah taman yang indah. Tumpah darah sia-sia tak ada lagi. Seperti kata Ismail Marzuki dalam bait-bait lagunya; Indonesia tanah air beta, Pusaka abadi nan jaya, Indonesia sejak dulu kala, Tetap di puja-puja bangsa .........

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan para pejabat Kementerian Agama foto bersama dengan pasukan pengibar bendera di Lapangan Banteng, Jakarta, 17 Agustus 2016.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan para pejabat Kementerian Agama foto bersama dengan pasukan pengibar bendera di Lapangan Banteng, Jakarta, 17 Agustus 2016.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun