Rekonsiliasi ini dikemukakan oleh beberapa pihak-pihak di Indonesia. Pihak-pihak tersebut melihat dan memerhatikan dampak yang lahir dari pemilu 2019 ini.Â
Dimana dalam pemilu kali ini sangat terasa pergejolakan, benturan yang hebat dengan tensi tinggi nan panas terjadi antara pelaku/elite politik pengusung capres dan cawapres.Â
Hal ini kemudian menjalar kepada masyarakat para pendukung dan simpatisannya. Berbagai pujian dan sindiran saling bertukar hilir mudik antara 2 (dua) kubu tersebut bersamaan dengan pengiringan opini untuk menjatuhkan pasangan lain sehingga menggerus suara pemilih mereka.Â
Perdebatan serta sindiran tersebut sampai kedalam tahap yang menyingggung hal-hal prinsipal seperti latar belakang keluarga, agama, suku, ras, kepribadian, dll.
 Antara berita benar dengan berita tidak benar (hoax) tidak dapat dibedakan dan sangat tipis perbedaannya sehingga masyarakat tidak dengan mudah membedakan hal tersebut. Â
Pertemuan antara 2 (dua) tokoh nasional yang merupakan calon presiden dalam pemilu 2019 menjadi momentum yang sangat dinantikan oleh berbagai kalangan masyarakat Indonesia.Â
Berbagai asumsi maupun pendapat beredar perihal bagaimana mekanisme, waktu dan tempat pertemuan rekonsiliasi tersebut akan diselenggarakan.Â
Berbagai tokoh elite politik yang merupakan juru bicara dari kedua calon presiden maupun pemerhati politik dari kalangan akademisi bahkan masyarakat umum saling mengeluarkan pendapat baik kritik maupun saran perihal kemungkinan demi kemungkinan yang terjadi berhubungan dengan rekonsiliasi. Media elektronik dan media sosial penuh dengan dinamika pembicaraan serta perdebatan perihal rekonsiliasi kedua tokoh nasional ini.Â
Penantian rekonsiliasi yang dinanti akhirnya mencapai puncaknya. Tanggal 13 Juli 2019 menjadi tanggal bersejarah ketika kedua tokoh nasional yang memiliki simpatisan dan pendukung luar biasa di Indonesia akhirnya untuk pertama kalinya berjumpa bertatap muka pasca pemilu 2019. Pertemuan tersebut terwujud dan terjadi di sarana transportasi terbaru yaitu MRT Jakarta.
 Sebuah pertemuan bersejarah penuh dengan rasa keakraban melalui saling bertemu bertatap wajah, tangan bersalaman, berpelukan dan saling mengeluarkan tawa sumringah satu dengan yang lainnya.Â
Kedua tokoh tersebut mengeluarkan pernyataan atau statement yang pada intinya tidak ada lagi 2 (dua) kubu dan yang ada sekarang adalah persatuan serta kesatuan Indonesia.Â