Mohon tunggu...
Edy Siswanto
Edy Siswanto Mohon Tunggu... Guru - Doktor Bidang Manajemen Kependidikan dan Ketua Umum Perkumpulan Pendidik Vokasi Indonesia-Ikatan Guru Vokasi Indonesia Maju (PPVI-IGVIM)

Penulis, dan pemerhati politik pendidikan. Pembelajar, berkelana mencari ilmu dan dakwah membangun generasi khairu ummah..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Belajar dari Covid-19" Perubahan Besar dalam Pendidikan? (Refleksi Hardiknas Tahun 2020)

2 Mei 2020   07:13 Diperbarui: 2 Mei 2020   13:19 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pihak terdampak salah satunya adalah lulusan SMK. Bagaimanapun SMK disiapkan untuk memenuhi tenaga kerja siap pakai di industri. Tercatat data terbaru hingga 18 April 2020, pekerja terdampak corona di sektor formal yang di-PHK ada 229.789 orang. Sementara itu yang dirumahkan ada 1.270.367 orang. Sehingga total pekerja terdampak di sektor formal ada 1.500.156 orang di 83.546 perusahaan. (Kompas.com). Data ini terus bertambah seiring dengan belum redanya Corona. Hingga menambah daftar "pameo" SMK sebagai pencetak tenaga kerja pengangguran

Juru bicara pemerintah dalam penanganan Covid-19, Yuri menegaskan bahwa penularan Covid-19 masih terjadi di tengah masyarakat. Oleh sebab itu, pemerintah tidak henti-hentinya mengimbau masyarakat agar tetap beraktivitas dari rumah masing-masing. Sekalipun keluar rumah, diharapkan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Protokol itu mulai dari menggunakan masker, menjaga jarak fisik dengan orang lain, mencuci tangan setelah beraktivitas, hingga melakukan olahraga teratur.

Karenanya Kemendikbud menghimbau semua instansi melalui surat Nomor 42518/MPK.A/TU/2020, tanggal 29 April 2020. Baik dalam maupun luar negeri tidak mengadakan kegiatan/aktivitas peringatan Hardiknas Tahun 2020. Yang mengakibatkan berkumpulnya orang banyak pada suatu lokasi. Sebagai bentuk pencegahan penyebaran Covid-19.

Sekalipun Kemendikbud tetap menyelenggarakan Upacara Bendera Peringatan Hardiknas Tahun 2020 pada tanggal 2 Mei 2020 pukul 07.30 WIB, dengan sederhana. Terpusat, terbatas, dan memerhatikan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 yang telah ditetapkan pemerintah. "Hal ini kita lakukan tanpa mengurangi makna, semangat, dan kekhidmatan acara. 

Dengan memperhatikan Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Covid-19 dan Kepres Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non-Alam Penyebaran Covid-2019 sebagai Bencana Nasional. 

Kepada masyarakat, insan pendidik, orang tua pendidik, dan peserta didik tetap dapat memperingati dan memeriahkan Hardiknas Tahun 2020. Dengan melakukan beragam aktivitas/kegiatan kreatif yang menjaga dan membangkitkan semangat belajar di masa darurat Covid-19. Namun tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. Melakukan pembatasan sosial dan jaga jarak untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Instansi baik pusat maupun daerah, satuan pendidikan dalam maupun luar negeri, bisa menyaksikan jalannya upacara bendera secara virtual melalui siaran langsung di kanal Youtube KEMENDIKBUD RI, dan TVRI dari rumah atau tempat tinggal masing-masing.

Dengan "Belajar dari Covid-19" dunia pendidikan menjadi refleksi bersama. Menampakan kekurangan dan kelemahan sesungguhnya. Menjadi nyata problem pertama dan utama pendidikan nasional selama ini. Kurangnya alat sarana prasarana termasuk infrasutruktur dan "melek IT" guru dan siswa menjadi yang dikedepankan dan tak bisa terelakan. Selain tentu pembentukan karakter kokoh, sebagai benteng nilai luhur bangsa yang kian memprihatikan. 

Di tengah Learning Form Home (LFH) dan Work Form Home (WFH) akibat  pandemi Covid-19. Mau tak mau "system" mendorong. guru dan siswa tergerak belajar IT. Namun yang terjadi kesediaan infrastruktur, jaringan dan kuota internet dipertanykan dan menjadi keluhan bersama.

Semoga dengan peringatan Hardiknas Tahun 2020 ini menjadi "momen" penting tonggak "sejarah perubahan besar pendidikan". Menjadikan kebersamaan saling menghargai sesama. Merasakan penderitaan orang lain. Memperkuat pendidikan karakter, etos kerja, tanggung jawab dan budaya kerja  industri. Bangkit kembali dari keterpurukan setelah diserang Corona yang belum tahu sampai kapan berakhir. Dari Covid-19 kita banyak belajar dan belajar banyak  bagaimana hidup bersih, menjaga kesehatan, berkumpul dengan keluarga dan anak, 

Lebih penting lagi menjawab tantangan abad 21 mau tak mau guru "melek" literasi dan IT. Bagaimanapun dengan kemajuan IT, di masa pandemi akan sangat terasi sekali. Selamanya peran guru tak akan dapat tergantikan. Namun Guru yang melek IT akan menggantikan guru yang buta dan tak mau belajar IT. Hidup SMK!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun