"Lha kalau Kemenhan dan BNPT kan banyak rahasia negara sedangkan kita kan ranah publik". Ujar Hariwul, Kepala Bidang Pembinaan SMK Disdikbud Propinsi Jawa Tengah, kepada penulis.
Kalau kita di bawah wilayah hukum RI kita tidak usah galau jika AS menerbitkan aturan untuk warganya. Itu logikanya.
"Tolong ikut memberi penjelasan. Jika Kemdikbud yang terbitkan edaran kita ikut amankan". Ujar Hariwul yang konsen dan peduli memantau KBM daring SMK di Jateng.
Seorang teman membenarkan, Insya Allah pemakaian zoom aman. Jika tidak ada trojan atau malware. Bagaimana bisa diketahui untuk menangkal itu, bisa diinstal antivirus pada hp atau laptop kita. Namun kebanyakan hp bawaan sudah ada antivirusnya. Atau lebih mantap bisa diuninstal. Ujar teman yang tak mau disebut namanya.
Dilansir dari inetdetik.com, pemakaian zoom mungkin tidak benar-benar "aman" untuk "pembicaraan super penting".
Misalnya urusan pemerintahan atau bisnis rahasia.
Akan tetapi bagi pembicaraan biasa agaknya tak perlu khawatir, pakar sekuriti menyebutkan Zoom aman bagi kebanyakan orang.
Diberitakan sebelumnya, lembaga pengawas internet Citizen Lab di Kanada, menyarankan orang pikir-pikir sebelum pakai Zoom, khususnya jika membicarakan sesuatu yang sensitif.
Sebab, sistem keamanan Zoom menurut mereka tak dirancang untuk melindungi pembicaraan penting, dengan penyandian atau enkripsi tidak standar sehingga punya kelemahan.
Meskipun demikian, tentu hacker tidak akan sembarangan menyadap pembicaraan itu, terlebih butuh usaha besar melakukannya. Maka, perbincangan kebanyakan orang takkan terdampak.
"Perlu usaha besar dan waktu lama bagi hacker dan sia-sia mengincar pembicaraan biasa. Targetnya adalah pembicaraan level tinggi direksi perusahaan atau pemerintahan," tulisnya.
Citizen Lab sendiri mengutarakan hal yang sama. Memakai Zoom untuk menghubungi teman, menggelar acara sosial atau perkuliahan tidaklah berisiko karena informasinya pun tidak bernilai bagi orang lain. "Penemuan kami ini tidak perlu menjadi kecemasan," sebut mereka.