Mohon tunggu...
Edy Siswanto
Edy Siswanto Mohon Tunggu... Guru - Doktor Bidang Manajemen Kependidikan dan Ketua Umum Perkumpulan Pendidik Vokasi Indonesia-Ikatan Guru Vokasi Indonesia Maju (PPVI-IGVIM)

Penulis, dan pemerhati politik pendidikan. Pembelajar, berkelana mencari ilmu dan dakwah membangun generasi khairu ummah..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Upaya Serius Sekolah Perangi Covid-19

19 April 2020   10:32 Diperbarui: 19 April 2020   10:28 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau dicermati bentuk solidaritas SMK terhadap sesama terdampak Covid-19. Dengan mematuhi himbauan pemerintah. Dengan social and physical distancing, stay and work at home, tidak berkumpul, tidak bepergian, pola hidup sehat, makan bergizi dll. Itu sudah menjadi bagian kontribusi nyata.

Seperti banyak disampaikan tenaga medis. "Aku akan bantu anda (pasien)  dengan fokus merawat dirumah sakit". "Dan anda tolong bantu saya untuk tetap dirumah". Pahlawan sekarang ini adalah yang mau berdiam diri dirumah (Anies Baswedan).

Bagaimana  merasakan penderitaan sesama tetangga sebelah yang kena PHK. Sebagai dampak dilburkan atau dirumahkan akibat Covid-19. Dengan membantu semampu kita.

Sekalipun belum ada instruksi, namun kesadaran sebagian teman, ikut terpanggil. Terutama SMK yang mempunyai Kompetensi Keahlian relevan dibutuhkan. Seperti Tata Busana. Memproduk Alat Pelindung Diri (APD), Masker. Kompetensi Keahlian Farmasi ikut membuat hand sanitazer, desinfektan dll. Untuk membantu rumah sakit didaerahnya yang sangat membutuhkan.

Sebagian juga ikut terpanggil membuat gugus tugas Covid-19, pengumpulan koin atau dana. Baik lewat MKKS,  mapun langsung ke keluarga terdampak.

Memang ekstra hati-hati dalam hal ini. Bagaimana teknis pengumpulannya, dan disampaikan kesiapa. Ini yang perlu disepakati bersama.

Sekolah sebagai pihak yang rentan terhadap penularan Covid-19, segera ambil sikap. Dibebarapa daerah (luar Jawa) sudah meliburkan sekolah (belajar dirumah) sejak pertengahan Maret sampai Juni 2020. Dengan bertahap ditinjau apabila ada perubahan dan perpanjangan. Terlebih agar siswa fokus dirumah. Menghadapi bulan puasa dan lebaran, untuk tetap belajar dirumah.

Dengan kondisi kontribusi selain work at home, untuk guru dan siswa hanya sifatnya himbauan dan sukarela tidak ada paksaan. Termasuk edaran dari salah satu organisasi profesi (orprof) untuk bantuan tanggap darurat. Sebagai bentuk solidaritas.

Jika memungkinkan SMK lewat MKKS, menginisiasi ada semacam gugus tugas Covid-19, yang secara masif ikut membantu pemerintah dalam mengkampanyekan bahanya Corona, pola hidup sehat, pembuatan dan penggunaan masker, hand sanitizer. 

Baik dalam bentuk slogan-slogan dan pamflet yang masif dibeberapa media sosial (medsos). Penyelenggaraan vicon dengan dinas dan guru perihal penyebaran Corona. Maupun aksi nyata pemberian paket sembako misalnya.

Pemerintah sendiri serius dalam hal ini. Sekalipun ada yang bilang terlambat. Conon akan menanggung semua pasien Covid-19, dengan menggelontorkan dana 405 T. Digunakan untuk rapid tes, JPS, APD, hand sanitiser, up grade rumah sakit dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun