Mohon tunggu...
Edi Setyo Budi Bambang Riyanto
Edi Setyo Budi Bambang Riyanto Mohon Tunggu... wiraswasta -

SD, SMP, STM,Kul, Kerja, Wiraswasta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jokowi Membuat Pemilih Labil Lagi Galau

29 Mei 2014   20:39 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:59 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian kita mungkin menjadi pemilih labil nan galau. labil karena setiap kali pemilu pilihannya selalu berbeda, baik partai maupun figur figurnya. Galau karena pilihan yang tersedia rasanya kurang meyakinkan. tetapi harus tetap memilih.

Dan kini, kita di hadapkan pada dua kubu yang siap bertarung. Manakah yang paling meyakinkan? dan jika tidak ketemu yang meyakinkan bagaimana agar langkah memilih kita dapat kita pertanggungjawabkan? Untuk menyederhanakannya kita perlu crosscek kriteria, track record, hingga visi misi masing masing.

Secara sederhana ketika SD dulu, kita diperkenalkan ciri ciri pemimpin yang baik. Yakni yang memiliki sifat Siddiq, Amanah, Tabligh, dan Fatonah. Fatonah yang berarti cerdas hanya di letakan di urutan terakhir. sedangkan Siddiq yang artinya "dapat dipercaya" diletakan di depan. Maka dapat kita simpulkan bahwa modal pertama pemimpin adalah yang dapat dipercaya selain juga harus cerdas dsb.

Dengan kriteria tersebut kita dapat dengan mudah menyaring mana mana calon yang masuk kategori layak dan tidaklayak.

Prabowo pernah punya masa lalu suram dengan dipecat dari TNI. Sedang Jokowi, dengan menerima mandat dari bu Mega, dia telah menghianati warga jakarta yang telah memberikan suaranya untuk lima tahun kedepan.

Masih jelas ingatan kita dimana setelah deklarasi, jokowi bertemu dengan beberapa pengusaha dan dubes dari beberapa negara lain. Apapun yang dibicarakan, sebagai calon presiden langkah tersebut dapat berarti sangat negatif.

Bahkan Bung Karno pun berpesan; "Jika engkau mencari pemimpin, carilah yang dibenci, ditakuti atau dicaci maki asing. karena itu yang benar. Pemimpin tersebut akan membelamu diatas kepentingan asing itu. Dan janganlah kamu memilih pemimpin yang dipuji puji asing, karena ia akan memperdayaimu".

Seandainya Jokowi nyalonnya lima tahun lagi sembari menepati janjinya pada warga jakarta, maka kita tidak akan mengalami menjadi pemilih labil dan juga galau.

Halahh, lha wong siapapun presidennya kalo kita tidak kerja yo tidak makan kok,.. pusing amat hihihihi..

salam ndangdut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun