Â
Banyuwangi adalah kabupaten terbesar yang ada di jawa timur. Kabupaten yang bersebrangan dengan pulau bali, setiap kita mau pergi ke pulau bali pasti kita melewati kabupaten Banyuwangi ini. Banyuwangi yang terletak di ujung timur pulau jawa, telah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Pembangunan infrastruktur, pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan wisata telah mendorong peningkatan mobilitas dan aktivitas di daerah ini. Namun, perkembangan ini juga menghadirkan tentangan signifikan, salah satunya adalah kemacetan lalu lintas. Masalah kemacetan di Banyuwangi tidak hanya mempengaruhi mobilitas sehari hari, tetapi juga berdampak pada kualitas hidup dan perekonomian daerah. Memang tidak semua jalan di Banyuwangi macet tetapi ada di beberapa titik yang salahn satunya di daerah Pelabuhan Ketapang.
Di Ketapang sering terjadi macet saat cuaca buruk. Banyak mobil dan motor yang sedang menunggu cuaca mambaik supaya bisa menyeberang ke pulau bali. Dengan macet seperti ini, tentunya pasokan bahan pokok ke pulau bali menjadi terhambat dan mengurangi mobilitas Masyarakat. tidak hanya di Ketapang, kemacetan juga terjadi di daerah rogojampi. disana kemacetan di sebabkan karena adanya pasar rogojampi yang terletak di pinggir jalan raya, pasar rogojampi ini sangat membahayakan bagi pengendara dan pedagang yang ada disekitar pasar tersebut, karena letaknya yang berada di pinggir jalan dan banyak pembeli maupun pedagang yang menyeberang jalan. Pihak ASDP Ketapang Banyuwangi Bersama kepolisian terus berupaya mengurai kemacetan dengan mengatur kendaraan di buffer zone dermaga bulusan. Bahkan jalur di sekitar Pelabuhan Ketapang diberlakukan satu jalur.
Pihak ASPD Ketapang mengupayakan beberapa cara untuk bisa segera mengurangi kepadatan yang ada. Salah satunya dengan menambah jumlah kapal dan mengoperasikan dermaga Bulusan. "Kita siapkan dermaga Bulusan untuk muat kendaraan dari wilayah Ketapang. Semoga tidak ada cuaca buruk sehingga pelayaran menjadi lancar," ujar General Manager PT ASDP Ketapang, Syamsudin. Kemacetan yang ada di Pelabuhan ASPD Ketapang dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Berikut faktor utama penyebab kemacetan yang terjadi di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi:
- Cuaca yang buruk: Kondisi cuaca yang buruk seperti angin kencang atau ombak tinggi di selat bali menyebabkan kapal-kapal sulit untuk bersandar dan bongkar muat, sehingga memperlambat proses penyebrangan.
- Libur idul adha:Arus balik pemudik yang sedang libur idul adha dan wisatawan yang hendak berlibur ke Bali memicu lonjakan jumlah penumpang di Pelabuhan.
- Peningkatan kendaraan logistik:Terjadi peningkatan volume kendaraan logistik yang hendak menyeberang dari Ketapang ke gilimanuk, bali .
- Transportasi Barang: Selain penumpang, Pelabuhan ini juga melayani pengangkutan barang. Truk-truk besar yang mengangkut logistik juga menjadi salah satu menambahnya beban lalu lintas.
Pada siang hari kemacetan yang terjadi bisa mencapai lebih dari 1 kilometer(km). Pantauan di Pelabuhan Ketapang menunjukkan antrean kendaraan di tempat parkir utama Pelabuhan Ketapang didominasi oleh kendaraan roda empat dan roda dua pribadi. sementara antrean di dermaga lcm dan Pelabuhan bulusan didominasi oleh truk besar. para calon penunpang kapal mengaku telah mengantre berjam-jam untuk dapat masuk ke Pelabuhan. setelah masuk ke area Pelabuhan pun mereka masih harus menunggu cukup lama agar dapat naik ke kapal.
Dampak dari kemacetan yang terjadi yaitu:
- Ekonomi: Penundaan dalam pengiriman barang dapat menyebabkan keterlambatan pasokan dan peningkatan biaya logistik, yang berdampak pada harga barang dan keuntungan pelaku usaha.
- Lingkungan: Kemacetan seringkali menyebabkan peningkatan emisi kendaraan bermotor, yang dapat berkontribusi pada polusi udara dan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat serta lingkungan.
- Kualitas Layanan: Keterlambatan dan antrian yang panjang bisa menurunkan kualitas layanan di pelabuhan, berdampak pada kepuasan pelanggan dan reputasi pelabuhan itu sendiri.
- Sosial: Keterlambatan dalam perjalanan dan pengiriman dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi penumpang dan masyarakat sekitar, serta mengganggu kegiatan sehari-hari.
Selain kemacetan yang terjadi di depan Pelabuhan Ketapang Banyuwangi yang akan menyeberang ke bali juga terjadi kemacetan kendaraan yang melintas di jalur jember- Banyuwangi. polisi mencatat prningkatan peningkatan tersebut antara 30 sampai 40 persen. kapolsek sempolan, AKP Muhammad Na’i, mengatakan, akibat kemacetan menuju Pelabuhan Ketapang, para pengendara baik roda empat maupun roda dua banyak yang mengambil jalur Jember – Banyuwangi atau sebaliknya sehingga, volume kendaraan yang melintas di jalur Jember- Banyuwangi mengalami peningkatan 30 sampai 40 persen dari volume setiap harinya. meski demikian, Na’i memastikan arus lalu lintas hingga saat ini masih lancar, hanya sedikit terganggu dengan system buka tutup di Lokasi proyek Pembangunan plengsengan. beberapa anggota polsek sempolan juga disebar ke sejumlah titik rawan macet, termasuk persimpangan untuk memantau dan mengatur arus lalu lintas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H