Mohon tunggu...
edy purwanto
edy purwanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ketua Tim PAI Bidang Pakis Kanwil Kemenag DIY

Bekerja adalah ibadah

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Dorong Ketahanan Keluarga, MUI DIY Adakan Seminar Lokakarya Keluarga Tangguh dan Asyik

23 November 2024   22:05 Diperbarui: 23 November 2024   22:13 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua MUI DIY Prof Machasin beri sambutan/Dokpri

Yogyakarta (Humas Kemenag DIY) - Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia D.I.Yogyakarta melalui Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga menyelenggarakan seminar dan lokakarya dengan tema 'Membangun Keluarga Tangguh dan Asyik bagi Anak' pada Sabtu, (23/11/2024) di Hotel Grand Keisha, Yogyakarta. Acara tersebut dihadiri oleh 90 peserta dari berbagai organisasi dan latar belakang.

Dalam sambutannya, Wakil Ketua MUI D.I. Yogyakarta Habibah Mustofa menyampaikan bahwa agenda ini diadakan untuk beberapa tujuan, diantaranya mengembangkan keterampilan komunikasi yang baik, terutama dalam mengatasi konflik keuangan, mengelola anggaran rumah tangga, dan merencanakan keuangan jangka panjang. 

Selain itu, kegiatan ini dirancang untuk membantu peserta memahami pentingnya menjalin kelekatan orang tua dengan anak-anak mereka sehingga orang tua menjadi figur yang positif, menyenangkan, dan suportif.

"Orang tua diharapkan dapat belajar cara menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis, membangun komunikasi yang efektif dengan anak, serta memahami cara-cara kreatif dan positif dalam menghadapi berbagai situasi pengasuhan sehari-hari," ujarnya.

Hal senada diungkapkan oleh Profesor Machasin, Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI D. I Yogyakarta ketika memberikan sambutan pembukaan. Ia menekankan adanya perbedaan yang dialami oleh generasi saat ini dengan generasi yang lalu. Bagi Machasin, menjadi keluarga yang asyik tidak pernah terpikirkan di generasinya. 

"Dulu asyiknya itu bukan di keluarga, namun di lingkungan karena bisa bermain, berenang, dan berkegiatan dengan teman lainnya," kisahnya. Namun saat ini situasinya berbeda, terutama bagi keluarga yang memilih untuk tinggal di perkotaan.
 
"Ada kecenderungan saat ini anak-anak mencari keasyikan melalui gawainya," lanjutnya. Ia sekaligus mencontohkan bahwa anak-anak masa kini sebenarnya lebih dekat dengan orangtuanya, salah satunya ditandai banyaknya orang tua yang mengantar anak mereka ke sekolah. Akan tetapi pada kenyataannya komunikasi antara anak dan orang tua tidak terjalin secara baik karena anak lebih suka bermain gawai.

Dokpri
Dokpri
Acara ini menghadirkan empat narasumber dari berbagai latar belakang. Asmar, seorang psikolog keluarga, menyampaikan materi terkait pentingnya suami, istri, dan anak memahami peran, fungsi, dan tugas masing-masing dalam keluarga. 

Pemahaman dasar mengenai keluarga adalah pondasi awal untuk membangun keluarga yang resiliensi. Ia sekaligus menyinggung persoalan ketahanan ekonomi yang menjadi faktor penting dalam ketahanan keluarga.

"Pertama-tama, kita harus bisa membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan," ucapnya. Selain itu, sebuah keluarga perlu mengatur keuangan dengan baik, meningkatkan mutu pendidikan keluarga, hingga meningkatkan kemampuan atau skills.

Sementara Maya Fitria membawa materi terkait tantangan-tantangan keluarga di era masa kini. Psikolog yang juga sekaligus pengurus Yayasan Ali Maksum Krapyak itu menyoroti hadirnya internet membawa dampak positif dan negatif. Positifnya, masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan akses informasi terkait apapun. Namun internet adalah rimba yang bisa menyajikan konten apapun, termasuk konten-konten negatif yang berpotensi membawa dampak buruk.

"Apalagi ada kecenderungan kita bukan lagi menjadi masyarakat komunal, namun individualis," ujarnya. Individualisme ini menjadi sekat-sekat sosial yang membuat masyarakat, terutama perkotaan, tidak lagi mengenal lingkungan sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun