Pembayaran non tunai yang diperbolehkan untuk kendaraan tersebut adalah yang memiliki akses keuangan terhadap “bebapay”.
Gambar di atas adalah gambar sebuah Kendaraan umum di Kenya. Kendaraan umum disana dikenal dengan sebutan “Matatu”. Pemerintah Kenya pernah mengeluarkan aturan yang menunjuk batas waktu hingga 1 Juli 2014 yang adalah batas waktu yang diberikan oleh Kementerian Transportasi dan Otoritas Keselamatan Transportasi Nasional (NTSA) Kenya bagi Matatu untuk beralih ke pembayaran cashless. Namun aturan tersebut akhirnya ditunda untuk sementara waktu penerapannya.
Peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah Kenya tentu memiliki dasar yang cukup kuat karena Kenya sendiri telah memiliki infrastrukutur yang sangat lengkap untuk menerapkan hal itu.
Untuk transportasi umum saja, Kenya telah memiliki :
- Lipa Na MpesaYang memungkinkan pengguna Matatu dan Taxi dapat membayar tanpa menggunakan uang cash. Hingga Januari 2014, ada 1.300 Matatu dan taxi yang terdaftar menggunakan Lipa Na Mpesa Service (sumber: http://www.safaricom.co.ke/personal/m-pesa/m-pesa-services-tariffs/lipa-na-m-pesa).
- Beba Pay card, Kartu ini adalah kerjasama antara Equity Bank Group Kenya dengan Google. Penggunanya, selain dapat menggunakan kartu yang hanya ditempelkan ke mesin pembaca yang ada di kendaraan umum, juga dapat menggunakan teknologi yang ada di ponsel mereka, yaitu teknologi NFC (Near Field Communication).My 1963 card
- My 1963 card, Kartu yang digunakan oleh sebahagian Matatu dan hingga saat ini turut dikembangkan untuk belanja di beberapa merchant. Kartu ini juga dapat digunakan untuk transfer uang dari satu my 1963 kartu ke my 1963 yang lain. (sumber : http://www.my1963.co.ke/)
- Abiria card,Kartu ini dikeluarkan atas inisiatif dan kerjasama dari Kenya Bus Services (KBS) dan Kenya Commercial Bank (KCB). Dapat digunakan di semua Matatu yang berasal dari KBS. Selain itu, dapat digunakan juga untuk belanja di semua outlet yang memiliki logo Master Card.
(sumber: http://www.kenyabus.net/abiria/ABIRIA_CARD_NEWS_Revised_2014.pdf)
Lalu, meningkatkah pertumbuhan Negara Kenya dengan hal-hal di atas ?
Pertanyaan ini harus dijawab karena di atas, saya telah mengambil kesimpulan awal bahwa transaksi non tunai dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Mari lihat grafik di bawah ini.
Bloomberg memperkirakan pertumbuhan GDP Kenya pada tahun 2015 adalah sebesar 6%, angka ini di atas pertumbuhan Nigeria yang adalah negara dengan perekonomian terbesar di benua Afrika, diperkirakan hanya tumbuh sebesar 4,9 % dan juga di atas Indonesia yang juga diperkirakan tumbuh sebesar 4,9%.