Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pekerja swasta dibidang teknik sipil, tinggal di daerah Depok, sangat suka menulis...apalagi kalau banyak waktunya, lahir di Jakarta (1960), suka sekali memberikan komentar, suka jalan-jalan....jalan kaki lho, naik gunung, berlayar....dan suka sekali belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Harapan Tak Pernah Padam

23 November 2011   03:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:19 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harapan Tak Pernah Padam puisi : Edy Priyatna Rindu yang tulus takkan lekang oleh waktu adalah senandung pengantar tidur status yang tertancap dalam kalbu yang berduka bagaikan mayat tanpa rumah saat berlari disetubuhi takut tidur panjangpun tak berani ditunggu kerinduan bagai api yang selalu menyala dalam tidur masih tergambar warnanya ada waktunya kita mengenal lemah…….. bukan larut dalam kekalahan ada saatnya kita mengenal kuat........ bukan larut dalam ketakutan suatu saat pasti kan datang kita tak mungkin lagi selalu penuh rasa disiksa atau tersiksa diatasi dengan mantra-mantra ditidurkan dengan cerita bintang dan rembulan diberi angan keindahan pelangi-pelangi sesungguhnya kita butuh keterbukaan dan kenyataan alami dan nilai kita bukan kalah atau menang juga bukan sedih dan senang karena kita yang terbang membelah langit (Pondok Petir, 22 Nopember 2011)

___________________________________________________

DESA RANGKAT menawarkan kesederhanaan cinta untuk anda, datang, bergabung dan berinteraksilah bersama kami (Klik logo kami)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun