Bunda…….. apa kabarmu kasih sejak kejenuhan mulai karam pada dinding langit rongga jantungku rintih terbentur kemauan diri telah memusnahkan rasa kerinduan Bunda…….. angan-angan yang kubisikan ditelinga rapuhmu tentang indahnya sawah di tempat rantau hanya gambaran lagu simpony agar kau bisa terlelap tanpa lukaku dikepulasanmu Bunda bila kesedihan telah merasukmu maka lontarkanlah marahmu selaksa kau menyalin diriku agar sukmaku terjaga sadar dari segala perih karena doa berakhir pada takdir Bunda…….. bila kerinduan menjadi kesejukan rendamlah sukmaku bersama detak ritme kehidupan yang selalu mengejarku untuk segera menjumpaimu menjadikan dosa yang pasti diampuni (Pondok Petir, 23 Agustus 2011)
___________________________________________________
DESA RANGKAT  menawarkan kesederhanaan cinta untuk anda,  datang, bergabung  dan berinteraksilah bersama kami (Klik logo kami)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H