Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pekerja swasta dibidang teknik sipil, tinggal di daerah Depok, sangat suka menulis...apalagi kalau banyak waktunya, lahir di Jakarta (1960), suka sekali memberikan komentar, suka jalan-jalan....jalan kaki lho, naik gunung, berlayar....dan suka sekali belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bunga Rafflesia Ditemukan Sedang Mekar di Mukomuko

10 Agustus 2011   19:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:55 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warga desa Talang Baru, Malin Deman, Mukomuko Bengkulu, menemukan bunga rafflesia arnoldi mekar dalam kawasan hutan. Nur Arifin seorang warga desa Talang Baru, Kecamatan Malin Deman, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, adalah orang pertama yang menemukan bunga tersebut. Nur Arifin menemukan bunga raflesia arnoldi itu pada hari Minggu 07 Agustus 2011 pukul 15.30 WIB saat dia dan teman-temannya sedang memasang perangkap burung.

Ketika pertama kali ditemukan oleh sejumlah warga desa itu, tidak ada hal yang istimewa karena tidak tahu kalau yang ditemukan merupakan bunga rafflesia arnoldi. Namun setelah diabadikan menggunakan kamera telepon genggam dan di bawa pulang ke desa untuk diperlihatkan kepada warga lain, akhirnya mereka yakin bahwa bunga besar itu merupakan rafflesia arnoldi.

Akhirnya setelah yakin bunga yang ditemukan itu merupakan rafflesia arnoldi, selanjutnya Dan Ramil Kecamatan Ipuh, Kapten Inf Edi Prayitno melalui Bakor Malin Deman Serka Yakup Suseno, bersama-sama dengan warga melihat secara langsung ke lokasi penemuan itu (Selasa 09 Agustus 2011). Pada lokasi penemuan bunga rafflesia arnoldi ditemukan banyak sekali bonggol bunga itu. Mekarnya bunga rafflesia arnoldi di kawasan hutan daerah itu ternyata bukan yang pertama kali. Sebelumnya sudah ada bunga rafflesia yang mekar dengan ukuran yang jauh lebih besar dari ukuran sekarang karena saat itu juga ditemukan sisa bunga yang telah membusuk.

Kepala Desa Tanjung Jaya, M. Yusak, mengatakan masih ada satu bunga raflesia arnoldi yang akan mekar di lokasi yang sama. Menurutnya lokasi penemuan bunga langka tersebut cukup curam dengan kemiringan berkisar 70 derajat. Untuk sementara ini bunga Raflesia yang baru mekar hanya satu berukuran sekitar 60 cm dengan tinggi 20 cm dan warna merah muda pucat. Sedangkan satu bunga lagi diperkirakan akan mekar dalam waktu dekat ini. Selain itu juga masih banyak puluhan bonggol bunga raflesia dilokasi tersebut.

[caption id="attachment_128264" align="aligncenter" width="500" caption="Bunga Rafflesia (foto: sragenonline.blogspot.com)"][/caption]

Bunga Rafflesia atau Patma Raksasa merupakan tumbuhan parasit obligat yang terkenal karena memiliki bunga berukuran sangat besar, bahkan merupakan bunga terbesar di dunia. Ia tumbuh di jaringan tumbuhan merambat (liana) Tetrastigma dan tidak memiliki daun sehingga tidak mampu berfotosintesis. Tumbuhan ini endemik di Pulau Sumatera, terutama bagian selatan (Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan). Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan daerah konservasi utama spesies ini. Jenis ini, bersama-sama dengan anggota genus Rafflesia yang lainnya, terancam statusnya akibat penggundulan hutan yang dahsyat. Di Pulau Jawa tumbuh hanya satu jenis patma parasit, Rafflesia patma.

Bunga yang merupakan parasit tidak berakar, tidak berdaun, dan tidak bertangkai. Diameter bunga ketika sedang mekar bisa mencapai 1 meter dengan berat sekitar 11 kilogram. Bunga menghisap unsur anorganik dan organik dari tanaman inang Tetrastigma. Satu-satunya bagian yang bisa disebut sebagai "tanaman" adalah jaringan yang tumbuh di tumbuhan merambat Tetrastigma. Bunga mempunyai lima daun mahkota yang mengelilingi bagian yang terlihat seperti mulut gentong. Di dasar bunga terdapat bagian seperti piringan berduri, berisi benang sari atau putik bergantung pada jenis kelamin bunga, jantan atau betina. Hewan penyerbuk adalah lalat yang tertarik dengan bau busuk yang dikeluarkan bunga. Bunga hanya berumur sekitar satu minggu (5-7 hari) dan setelah itu layu dan mati. Persentase pembuahan sangat kecil, karena bunga jantan dan bunga betina sangat jarang bisa mekar bersamaan dalam satu minggu, itu pun kalau ada lalat yang datang membuahi.-

*(Sumber dari berbagai media)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun