Mohon tunggu...
edy mulyadi
edy mulyadi Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis, Media Trainer,Konsultan/Praktisi PR

masih jadi jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Seri Jokowi Gagal-10: Air Susu Dibalas Tuba!

12 Maret 2019   15:42 Diperbarui: 12 Maret 2019   17:06 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jancuk  juga membutatulikan mata-telinganya, ketika Ahok dengan angkuh dan brutal meratakan rumah-rumah nelayan di kampung Akuarium, Jakarta Utara. Padahal, ketika maju sebagai Cagub, Jancuk ini datang ke lokasi yang sama dan menyatakan, tidak boleh ada penggusuran. Dia juga mengumbar janji akan membuatkan sertifikat bagi warga yang sudah tinggal 20 tahun lebih. Tapi, janji tinggal janji...

Dia juga bungkam saja manakala banyak terjadi konflik agraria antara rakyat dan pemerintah.  Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) menyebut sepanjang 2018 saja, terjadi 410 kejadian konflik agraria dengan luas wilayah konflik mencapai 807.000 hektare dan melibatkan 87.000 lebih kepala keluarga di berbagai provinsi di daerah. Dari jumlah tersebut, 16 konflik atau 4% disumbangkan oleh sektor infrastruktur. 

Menurut KPA, secara akumulatif sedikitnya 41 orang tewas di berbagai wilayah konflik agraria, 546 dianiaya, 51 orang tertembak, dan sebanyak 940 petani dan pejuang agraria dikriminalisasi. Toh dengan data dan fakta seperti itu, Jancuk dengan enteng mengklaim selama 4,5 tahun kekuasannya hampir tidak ada terjadi konflik pembebasan lahan. Hal ini terjadi karena pemerintah menerapkan ganti utung, bukan ganti rugi.

"Ketua Cakra 19: Jokowi Berpesan Gaspol Terus Soal Lahan Prabowo." Sungguh, judul berita menjelaskan siapa sejatinya Widodo. Ya, dia adalah Laki-laki telengas yang tak tahu berterima kasih, bahkan kepada orang yang telah berjasa amat besar kepadanya. Air susu dibalas tuba!

Ngeri...! [*]

Jakarta, 12 Maret 2019

Edy Mulyadi, wartawan senior tinggal di Jakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun