Terlalu banyak kisah betapa tidak adilnya Polisi dalam hal penerapan hukum bagi kubu petahana dan opisisi. Jonru Ginting, Alfian  Tanjung, Habib Rizieq, Ahmad Dani dan lainnya dari kelompok oposan, langsung diambil tindakan. Beberapa di antaranya harus tinggal di balik jeruji besi. Tapi Viktor Laiskodat, Ade Armando, Permadi Arya, dan lainnya, tetap anteng, adem-ayem. Padahal, laporan atas polah mereka tidak kurang-kurang banyaknya.
Jadi, ketimbang sibuk berkali-kali menebar adegan dan foto pencitraan yang pasti tidak laku, jauh lebih baik Jokowi fokus memenuhi janji-janjinya saat kampanye Pilpres 2014. Warga netizen mencatat sedikitnya ada 66 janjinya yang hingga kini belum dipenuhi. Kalau 66 terlalu banyak dan berat, cobalah penuhi janji kampanye akan memuliakan petani, akan berhenti berutang, tidak akan bagi-bagi kursi dalam menyusun kabinet, dan Jaksa agung tidak akan dari Parpol.
Jika sebagian janji itu pun masih berat, sebagai Presiden cobalah Jokowi gunakan hak prerogatifnya untuk 'menghukum' Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita yang telah menyusahkan petani. Menteri kader Nasdem itu mengimpor produk pertanian dan pangan secara ugal-ugalan justru di saat panen raya.
Dengan seabrek fakta dan bukti kegagalan, masih adakah rakyat yang akan memilihnya untuk berkuasa satu periode lagi? [*]
Jakarta, 22 Januari 2019
Edy Mulyadi, wartawan senior
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H