Bukan itu saja. Penolakan atas perintah itu sejatinya juga mempermalukan Presiden. Ibaratnya, Jokowi sudah sesumbar punya jagoan bagus, sakti mandraguna, yang siap menghadapi siapa pun lawan. Namun begitu ada lawan yang menyambut tantangan, eh si jagoan yang dibangga-banggakan sudah keok sebelum bertanding.
Tapi, lagi-lagi memang aneh. Sudah perintah ditentang bahkan dipermalukan, kok Presiden anteng-anteng saja, ya? Aneh. Benar-benar aneh!
Jakarta, 8 mei 2018
Edy Mulyadi, Direktur Program Centre for Economic and Democracy Studies (CEDeS)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!