Sebetulnya hari itu kritik bukan hanya dari Rizal Ramli. Sekretaris Umum Muhammadiya Abdul Mu’ti pun melontarkannya. Dia mengatakan, dulu PKS dikenal sebagai partai yang bersih dan peduli. “Tapi sekarang sudah agak kurang bersih dan kurang peduli,” ungkapnya.
Tapi bukan PKS kalau menjadi lembek atau uring-uringan karena kritik. Paling tidak, begitulah tanggapan peserta Rakornas dan para petinggi PKS yang ada di panggung. Secara eksplisit para petinggi itu menyatakan terima kasih atas saran dan kritik ‘pedas’ tadi. Tentu saja, mereka memaparkan beberapa prinsip dan program PKS yang dianggap bersesuaian dengan garis ekonomi Rizal Ramli.
Cuma yang agak sedikit aneh, hingga artikel ini ditulis pada Rabu, 8 Maret 2017 pukul 14.31 WIB, kritik Rizal Ramli di forum Rakornas tersebut sama sekali tidak muncul di situs resmi partai. Padahal, di situs yang sama dimuat lumayan banyak berita seputar Rakornas, termasuk berita dengan judul Muhammadiyah; Harapan Umat kepada PKS Sangat Tinggi.
“Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, menegaskan harapan Umat Islam kepada PKS sangatlah tinggi. Sebab, PKS membangun kultur berorganisasi lebih karena faktor moral dan institusi kelembagaan (moral and institutional capital), bukan dengan finansial kelembagaan (financial institution),” demikain bunyi lead berita tersebut.
Nah, lho…? (*)
Jakarta, 8 Maret 2017
Edy Mulyadi, Direktur Program Centre for Economic and Democracy Studies (CEDeS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H