Ketika memberi kuliah, saya biasakan menyisipkan pesan moral. Semacam pendidikan karakterlah. Sebagai contoh, jika mengirim pesan singkat pada Dosen, janganlah menggunakan bahasa alay. Lebay. Seperti, "aq" yang dibaca "akiu". Bukannya saya anti "pembaruan". Saya dukung dengan argumentasi dampak negatif penggunaan bahasa alay. Semisal, saya cerita, seorang mahasiswi mengalami sakit perut akut. Setelah diperiksa oleh tim Dokter, didapati serpihan tiang di perutnya. Diperoleh keterangan dari temannya, si mahasiswi melakukannya setelah menerima pesan singkat berbahasa alay dari cowoknya. "Tayang...jangan lupa makan tiang ya."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI