Buat elo semua, temen2 gue seangkatan, makasih atas semua yang udah elo lakuin selama ini.
Pret!
Postingan ini tidak salah tempat. Konten tulisan ini memang terkait dengan edukasi, terutama mengenai penulisan tugas akhir di Perguruan Tinggi. Yaps, dikhususkan bagi mahasiswa yang sedang menulis karya tulis ilmiah, yaitu skripsi dan sejenisnya.
Adapun judulnya yang gaul, tren dan provokatif dimaksudkan sebagai pemikat agar Anda tertarik membaca artikel ini. Jika Anda sudah membaca paragraf ini, pemilihan judul itu sudah memenuhi maksudnya.
Baik, kembali ke topik. Bayangkan jika paragraf pertama termuat di halaman persembahan skripsi atau tugas akhir lainnya.
Emang pernah? Ya pernahlah. Pasti elo bilang kelewatan. Yaps, emang kelewatan.
Konsultasi skripsi biasanya melalui beberapa tahapan. Pertama, konsultasi “proposal skripsi” bab 1 s.d bab 3. Kedua, konsultasi instrumen penelitian, meliputi pedoman observasi, pedoman wawancara, dll. Setelah itu, diseminarkan untuk mendapat masukan dan tanggapan dari peserta Seminar. Berikutnya, mahasiswa melakukan penelitian. Hasil penelitian ditulis pada bab 4 s.d bab 6. Begitulah.
Nah, kapan halaman persembahan dikonsultasikan? Itu dia masalahnya.
Setelah semuanya direvisi berdasarkan masukan Dosen Pembimbing, draf skripsi disetujui (ACC) untuk dijilid. Skripsi yang sudah dijilid, dimintakan tandatangan pengesahan pada Dosen Pembimbing.
Nah setelah dipelajari, di halaman persembahan, memuat salah satunya paragraf pertama ya itu tadi. Capek deh.
Buat elo-elo semua, terutama mahasiswa gue, ada beberapa catatan: