Mohon tunggu...
Hardiyanti Kusuma Wardhani
Hardiyanti Kusuma Wardhani Mohon Tunggu... Lainnya - Creative Writer | Mandala Enthusiast

Saya percaya bahwa selalu ada sesuatu yang baru untuk ditemukan dan setiap pengalaman adalah kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merdeka Belajar di Sekolah Alam

30 November 2023   04:58 Diperbarui: 30 November 2023   05:19 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep Merdeka Belajar di sekolah alam menghadirkan paradigma baru dalam dunia pendidikan. Melibatkan unsur kebebasan dan kemandirian, model ini menciptakan lingkungan di mana guru tidak hanya menjadi pendidik, tetapi juga pemandu dan teman belajar yang dekat dengan siswa. Kelebihan utama dari pendekatan ini adalah keterlibatan guru yang lebih dekat dengan murid dan kemampuan untuk mengikuti gaya belajar unik setiap anak.

Guru sebagai Pemandu Personal

Sekolah alam membawa perubahan signifikan dalam peran guru. Mereka bukan hanya pengajar yang memberikan materi, tetapi juga pemandu personal yang memahami kebutuhan, minat, dan potensi masing-masing siswa. Keakraban antara guru dan murid menciptakan hubungan yang erat, memungkinkan guru untuk lebih baik menyesuaikan pembelajaran dengan karakteristik individu siswa.

Menyesuaikan dengan Gaya Belajar Anak

Setiap anak memiliki gaya belajar yang unik. Beberapa lebih responsif terhadap pembelajaran visual, sementara yang lain lebih suka pembelajaran auditorial atau kinestetik. Dalam konteks Merdeka Belajar, guru memiliki keleluasaan untuk mengamati dan menyesuaikan metode pengajaran sesuai dengan gaya belajar setiap anak. Hal ini meningkatkan efektivitas pembelajaran dan mengurangi kesenjangan dalam pemahaman materi.

Pembelajaran di Mana Saja

Sekolah alam tidak terbatas pada ruang kelas. Mereka membuka pintu untuk pembelajaran di mana saja. Kunjungan ke museum, acara pameran, atau tempat umum lainnya menjadi bagian integral dari kurikulum. Ini tidak hanya memberikan pengalaman langsung yang berharga, tetapi juga memperluas wawasan siswa melampaui buku teks. Pembelajaran yang terjadi di luar kelas membantu siswa mengaitkan teori dengan praktik, menciptakan pemahaman yang lebih mendalam.

Fleksibilitas Ruang dan Waktu

Pendekatan Merdeka Belajar memberikan fleksibilitas dalam pengaturan ruang dan waktu pembelajaran. Pembelajaran tidak terikat pada jadwal kelas yang kaku atau dinding kelas yang sempit. Guru dan siswa dapat mengeksplorasi pengetahuan di taman, di laboratorium, atau bahkan di dapur. Ini menciptakan kebebasan yang memungkinkan siswa menemukan kenyamanan dan inspirasi di lingkungan belajar yang berbeda.

Membangun Kreativitas dan Inisiatif

Dengan memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar di tempat-tempat yang berbeda, Merdeka Belajar juga mendorong perkembangan kreativitas dan inisiatif. Siswa belajar tidak hanya dari buku atau guru, tetapi juga dari interaksi dengan lingkungan sekitar. Proses belajar menjadi lebih dinamis dan menantang, mengasah kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah.

Konsep Merdeka Belajar di sekolah alam merupakan tonggak baru dalam mengubah paradigma pendidikan. Guru yang lebih dekat dengan murid, pembelajaran di mana saja, dan penyesuaian dengan gaya belajar anak-anak menjadi kunci kesuksesan model ini. Dengan merangkul pendekatan ini, kita tidak hanya menciptakan siswa yang cerdas, tetapi juga generasi yang memiliki kemandirian, kreativitas, dan semangat belajar sepanjang hayat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun