Mohon tunggu...
Edy Priyono
Edy Priyono Mohon Tunggu... profesional -

Pekerja peneliti, juga sebagai konsultan individual untuk berbagai lembaga. Senang menulis, suka membaca. Semua tulisan di blog ini mencerminkan pendapat pribadi, tidak mewakili institusi apa pun.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Pelajaran Hidup dari Johan Cruyff Sang Intelektual Sepakbola (2-Habis)

3 April 2016   16:52 Diperbarui: 3 April 2016   18:29 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu saja Romario sangat senang, karena pada dasarnya dia memang malas ikut bertahan. "Pekerjaan saya adalah mencetak gol, yang lain hanya omong kosong saja," begitu sering dikatakannya.

Selain rajin mencetak gol, Romario juga rajin berpesta. Suatu ketika, Romario minta izin Cruyff untuk tidak ikut latihan dua hari. Alasannya? Mau pulang kampung ke Brasil menghadiri karnaval yang sangat kondang itu.

Sebenarnya Cruyff keberatan, tapi dia tidak mengatakannya secara langsung. Dia cuma bilang:"OK, tapi anda harus mencetak dua gol di pertandingan besok".

Besoknya, saat pertandingan baru berjalan 20 menit Romario sudah bikin dua gol. Dia lantas memberi isyarat pada Cruyff minta diganti karena pesawat yang akan membawanya ke Brasil akan berangkat dalam waktu satu jam.

Cruyff tak punya pilihan. Romario diganti dan lantas ngacir pulang kampung sebelum pertandingan usai.

9. Jika memang anda tahu, tak usah ragu tunjukkan pada orang lain bahwa anda tahu

Cruyff terkenal sebagai sosok yang tak pernah berhenti bicara, Yang dimaksud "bicara" dalam hal ini adalah 'menguliahi' orang lain, dan itu bukan hanya yang berkaitan dengan sepakbola. Tak mengherankan kalau beberapa kalangan mencap dirinya arogan.

Saat para pemain ngobrol ringan tentang di mana mesti membeli sofa (di Amsterdam), Cruyff tanpa ragu menunjukkan di mana tempat jual sofa yang murah dan kualitasnya bagus.

Saat beberapa rekannya kesulitan melempar koin ke dalam mesin minuman (yang bentuknya seperti kulkas itu, jaman itu merupakan barang baru), Cruyff tak segan memberi saran:"Lempar pelan, tapi mantap". Teman-temannya mengikuti saran itu, dan berhasil. Dan sebagainya, dan seterusnya.

Mantan pemain Timnas Belanda Wim Kieft punya pendapat menarik tentang Cruyff. Katanya:"Dia merasa selalu benar. Dan yang paling menyebalkan, dia memang selalu benar".

10. Jika diperlukan, jangan ragu tunjukkan otoritas anda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun