Akhirnya kami memutuskan untuk bertanya ke Dokel yang menangani ayah saya (sebelum dirujuk ke RS). Setelah bercerita tentang kasusnya, kami sangat terkejut, karena ternyata sang Dokel tahu semuanya! Kami jadi tahu, bahwa mestinya resep yang diperoleh dari dokter spesialis/RS (tempat rujukan) dibawa kembali ke Dokel, kemudian baru kami pergi ke apotik mitra BPJS untuk mendapatkan obat secara gratis.
Masalahnya, mengapa sang Dokel tidak memberi tahu kami sejak awal? Apakah kami dianggap sudah tahu? Tapi sudah lah, yang penting untuk yang akan datang kami sudah tahu apa yang mesti dilakukan. Tentang uang Rp 1,1 juta yang sudah telanjur dibayarkan (secara salah) kepada RS, kami mencoba untuk mendapatkannya kembali, tapi kalau pun tidak bisa kembali ya tidak apa-apa..
Semoga pengalaman (yang tidak terlalu baik) ini bermanfaat bagi orang lain, supaya tidak banyak jatuh 'korban' hanya karena persoalan sepele, yaitu informasi dan komunikasi..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H