Latar Belakang
Budaya positif merupakan nilai-nilai ataupun keyakinan yang dilakukan terus menerus sehingga menjadi kebiasaan, kebiasaan yang berpihak pada murid agar peserta didik dapat berkembang menjadi pribadi yang memiliki karakter kritis, santun dan penuh hormat serta bertanggung jawab.
Budaya positif juga salah satu materi yang diajarkan dalam pendidikan guru penggerak. Materi ini sangat penting karena aksi nyata yang diterapkan langsung berhubungan dengan anak didik setiap harinya. Dengan budaya positif anak didik dapat mengembangkan potensi anak agar memiliki karakter yang kuat sebagaimana pelajar profil Pancasila.
Dewasa ini, sangat banyak terjadi kenakalan remaja hingga menjurus pada praktik kriminal, apakah itu dalam bentuk tawuran, narkoba, kriminalisme bahkan muncul juga beberapa kasus aborsi oleh pelajar. Menarik bukan untuk ditarik benang merahnya dimana sumber perubahan prilaku anak didik yang seharusnya sedang mendulang prestasi.
Guru sebagai pamong dalam menuntun murid dalam belajar, kita diharapkan dapat menjadi inisiator dalam mewujudkan dan membentuk karakter murid yang berprofil Pancasila. Murid yang benar-benar sebagai pelajar yang memiliki karakter yang kuat agamanya, berbudaya luhur dan menjadi pelajar yang memiliki jika sosial peduli sesama.
Persoalan penanaman dan pembiasaan hal-hal baik itu dapat dilakukan dilingkungan sekolah yang dimulai dari kepala sekolah, dewan guru hingga semua warga sekolah lainnya untuk menjadikan sekolah sebagai setral penanaman budaya positif untuk membentuk karakter murid agar menjadi pelajar yang layak untuk dibanggakan.
Peran Sekolah Dalam Pembentukan Karakter
Sekolah bisa dijadikan sebagai institusi pembentukan karakter, dan sangat jelas sekali dengan apa yang disampaikan oleh Bapak Pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara:
"Adapun maksud pendidikan yaitu: menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya"
Kutipan tersebut mengisyaratkan kepada kita sebagai guru agar membangun komunitas di sekolah untuk menyiapkan murid di masa depan menjadi manusia berdaya tidak hanya untuk pribadi tapi berdampak pada masyarakat.