Mohon tunggu...
Edy Wahyudi
Edy Wahyudi Mohon Tunggu... Administrasi - Head Officer Administration at Hospital, Writer, and Insurance Expert

Menjadi petualang dibidang korespondensi atau tulis menulis adalah salah satu hobi saya. Selain itu, saya dikenal sebagai pribadi yang sangat lihai dan expert di bidang perasuransian. Tidak kalah penting, dunia seni menulis dan marketing di dunia asuransi, membawa saya lebih luas lagi dalam mendalami ilmu management dan pendukung administrasi pelayanan di Rumah Sakit. Kolaborasi tersebut mengharuskan dan membawa saya untuk lebih berlatih dan mendalami terkait dengan ilmu administrasi lebih dalam lagi. Maka dari itu, saya mengambil Pendidikan Lanjutan Magister Manajemen untuk studi lanjut mengasah ilmu dibidang administrasi. Tidak pantang menyerah, saat ini saya mencoba kembali kedunia tulis-menulis, sebagai wahana dan sarana belajar tanpa henti menggoreskan tinta pengalaman dibidang apapun sehingga terdokumentasi melalui tulisan yang berguna bagi pembaca nantinya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan

12 Januari 2024   11:00 Diperbarui: 12 Januari 2024   11:11 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terdengar rintik deras suaramu

Mengalir tanpa perintah dari ruang terdalam Mu

Pekat mendung itu bergelantung di awan Mu

Ucap syukur tak henti kulantunkan

Dia terbaik terpanjat dari kelu bibirku

Mengingat selalu akan kuasa Mu

Berharap hujan mampu menyegarkan kalbu 

Tetap biru walaupun haru dan tabu

Anganku menjelajah liar seiring deras hujan itu

Berlarian angan bahagia dan duka

Semua jadi satu tarian lamunan menikmati

Siraman tirta suci dari langit yang disambut bayu menuju planet biru

Menyeruak liar memecah keheningan semesta

Hujan hanyalah musim yang tidak bertema

Senada dengan cinta berharap panjang tanpa jeda.

Penulis:

Edy Wahyudi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun